Paus Fransiskus Bicara Soal Anti-Yahudi Saat Kunjungi Hungaria

Pada kunjungan singkat Paus Fransiskus ke Hungaria, ia memperingatkan ancaman anti-Semitisme di Eropa.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2021, 19:32 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2021, 19:31 WIB
Paus Fransiskus bertukar hadiah dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, di Museum Seni Rupa Budapest, Minggu, 12 September 2021
Paus Fransiskus bertukar hadiah dengan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, di Museum Seni Rupa Budapest, Minggu, 12 September 2021 (AP Photo)

Liputan6.com, Budapest - Paus Fransiskus memperingatkan ancaman anti-Semitisme yang masih mengintai di Eropa selama perjalanan singkatnya ke Hungaria. Anti-semitisme adalah suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi.

Pernyataan tersebut diutarakan setelah bertemu PM Hungaria yang populis dan anti-imigran, Viktor Orban. Hal ini menunjukkan perbedaan yang mencolok antara Paus Fransiskus dan PM Hungaria menyangkut pengungsi.

Viktor Orban juga dituduh sebagai seorang Anti-Semitisme, tetapi ia menanggapinya dengan mengatakan hal tersebut sangat konyol.

Dalam sebuah unggahan Facebook, Viktor Orban telah "meminta Paus Fransiskus untuk tidak membiarkan orang Kristen Hungaria binasa".

Melansir dari laman BBC, Senin (13/9/2021), pertemuan Paus Fransiskus dengan Orban berlangsung selama sekitar 40 menit di Museum Seni Rupa di Budapest.

Dalam pidato Paus Fransiskus kepada para pemimpin Kristen dan Yahudi sesudah itu, ia memperingatkan "ancaman anti-Semitisme masih mengintai di Eropa dan di tempat lain".

Ia mengatakan: "Ini adalah sebuah sumbu yang tidak boleh dibiarkan menyala. Dan cara terbaik untuk meredakannya adalah dengan bekerja sama, secara positif, dan untuk mempromosikan persaudaraan."

Hungaria memiliki komunitas Yahudi yang besar, yakni sekitar 100.000 orang.

Viktor Orban dikritik karena kapanye pemilunya tahun 2017 yang menyertakan poster investor Yahudi, George Soros.

Ia menolak kecaman komunitas Yahudi untuk menarik kembali kampanye itu.

Pada kunjungannya ke London, Orban membantah dirinya anti-Semitisme dengan mengatakan bahwa Soros hanyalah seorang saingan yang mengistimewakan gerakan migran.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kunjungan Singkat Paus Fransiskus Usai Dalam 7 Jam

Paus Fransiskus tiba untuk merayakan misa penutupan Kongres Ekaristi Internasional, di Lapangan Pahlawan Budapest, Minggu, 12 September 2021
Paus Fransiskus tiba untuk merayakan misa penutupan Kongres Ekaristi Internasional, di Lapangan Pahlawan Budapest, Minggu, 12 September 2021 (AP Photo)

Pendukung Orban di Hungaria, beserta media pro-Orban, pernah mengejek Paus sebagai anti-Kristen atas komentarnya untuk membantu para pengungsi.

Pada Misa hari Minggu, Paus Fransiskus menyinggung kembali masalah tersebut dan mengatakan "Salib, yang tertanam ke tanah, tidak hanya mengajak kita untuk berakar dengan baik, tetapi juga mengangkat dan mengulurkan tangan ke arah semua orang."

"Salib mendorong kita untuk menjaga agar akar kita tetap teguh, tetapi tanpa pembelaan... Harapan saya adalah agar Anda seperti itu: membumi dan terbuka, berakar dan penuh perhatian," tutur Paus.

Paus Fransiskus merayakan misa untuk menandai berakhirnya Kongres Ekaristi, yang telah mendatanghan puluhan ribu orang Kristen dari seluruh dunia selama seminggu terakhir.

Seorang jemaat, Eva Mandoki (82), mengatakan pada Agence France-Presse "Kami di sini bukan untuk politik apa pun, tetapi untuk melihat dan mendengar Paus, kepala Gereja. Kami tidak sabar untuk bertemu dengannya."

Seluruh kunjungan Paus ke Hungaria diperkirakan hanya berlangsung selama kurang lebih tujuh jam, sebelum ia pindah ke Slovakia selama tiga hari.

Kunjungan singkatnya ke Hungaria dibandingkan Slovakia telah menimbulkkan berbagai spekulasi tentang sinyal apa yang coba dikirimkan oleh Paus.

Seorang analis TV pro-Orban mengatakan bahwa Paus Fransiskus ingin mempermalukan Hungaria dengan hanya berkunjung selama beberapa jam.

Vatikan menyebutnya sebagai "perjalanan spiritual" dan Orban mengatakan perbandingan dengan Slovakia "menyesatkan". Namun, beberapa sumber mengatakan Vatikan menolak tawaran untuk tinggal lebih lama di Hungaria.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya