Liputan6.com, Vatican City - Update kondisi Paus Fransiskus menunjukkan dirinya dalam kondisi stabil.
"Kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil," demikian pernyataan Holy See Press Office sai atau Kantor Pers Takhta Suci mengenai Paus Fransiskus pada Sabtu (1/3) malam, seperti dikutip dari Vatican News, Minggu (2/3/2025) pagi. Â
Baca Juga
"Ia bergantian mengalami ventilasi mekanis non-invasif dan periode panjang oksigenasi aliran tinggi tambahan, mempertahankan respons yang baik terhadap pertukaran gas," sambung pernyataan tersebut.
Advertisement
Bapa Suci juga dilaporkan tidak demam dan tak menunjukkan leukositosis (jumlah sel darah putih tinggi).
"Parameter hemodinamiknya selalu stabil; ia terus makan sendiri dan secara teratur menjalani fisioterapi pernapasan, di mana ia bekerja sama secara aktif. Ia tidak mengalami episode bronkospasme lebih lanjut," sambung pernyataan dari Vatikan.
Dalam laporan perkembangan kesehatan Paus Fransiskus itu, disebutkan bahwa "Bapa Suci tetap waspada dan berorientasi. Ia menerima Ekaristi pada Sabtu (1/3) sore, kemudian mengabdikan dirinya untuk berdoa".
Kendati demikian, prognosis Paus Fransiskus sejauh ini masih belum jelas.
"Paus tetap dalam suasana hati yang baik. Hari ini ia berdoa di kapel dekat kamar rumah sakitnya selama sekitar dua puluh menit," info pihak Kantor Pers Takhta Suci.
Â
Sebelumnya, pembaharuan kabar pada Sabtu (1/3) pagi menyebutkan bahwa Paus Fransiskus dilaporkan tidur nyenyak setelah malam yang tenang.
Kantor Pers Tahta Suci mengatakan pada Sabtu pagi bahwa Paus Fransiskus tidur nyenyak dan menghabiskan bagian pertama pagi itu dengan beristirahat.
"Setelah malam yang tenang, Paus beristirahat", demikian bunyi pernyataan singkat Kantor Pers Takhta Suci.
Paus tidak mengalami krisis lebih lanjut setelah bronkospasme pada Jumat kemarin (28/2). " (Sabtu) Pagi ini ia sarapan, menikmati kopi, dan membaca koran. Kondisinya masih kompleks, dan prognosisnya masih belum pasti," ungkap Kantor Pers Takhta Suci Vatiikan.
Pernyataan sebelumnya, yang dikeluarkan pada Jumat (28/2) malam, mencatat bahwa kondisi pernapasan Paus Fransiskus memburuk setelah bronkospasme yang terisolasi. Paus segera diberikan ventilasi mekanis non-invasif.
"Berkat ventilasi mekanis non-invasif, nilai tukar gas dilaporkan telah kembali ke tingkat yang mirip dengan sebelum episode tersebut. Namun, sekitar 24 hingga 48 jam diperlukan untuk dapat menilai kondisi klinis Paus setelah bronkospasme terisolasim" jelas Kantor Pers Takhta Suci Vatikan sebelumnya.
Adapun pernyataan ini muncul saat Paus terus dirawat karena pneumonia bilateral di Rumah Sakit Gemelli Roma. Ia dirawat pada hari Jumat, 14 Februari, setelah mengalami infeksi saluran pernapasan.