Rentan Terpapar COVID-19, Pekerja Bangunan di Victoria Australia Jadi Target Vaksinasi

Sepanjang pandemi, Victoria telah mengalami penguncian yang lebih sering dan lebih lama daripada wilayah Australia lainnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Sep 2021, 12:06 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 12:03 WIB
Australia Laporkan Tak Ada Kasus Baru Virus Corona
Polisi berpatroli dengan menunggang kuda di sepanjang St Kilda Esplanade di Melbourne (26/10/2020). Australia telah menghabiskan berbulan-bulan di bawah pembatasan yang berat setelah menjadi episentrum gelombang kedua negara itu. (AFP Photo/William West)

Liputan6.com, Melbourne - Pekerja konstruksi di negara bagian Victoria, Australia, menjadi sasaran vaksinasi saat pemerintah negara bagian berjuang untuk menahan jumlah kasus COVID-19 yang melonjak. Victoria melaporkan 445 infeksi baru yang didapat secara lokal pada Selasa (14/9/2021) menjadikan keseluruhan kasus aktif menjadi 3.799.

Sepanjang pandemi, Victoria telah mengalami penguncian yang lebih sering dan lebih lama daripada wilayah Australia lainnya. Ibu kota negara bagian Melbourne adalah yang paling terpukul dari semuanya, sejauh ini telah terkunci selama hampir 230 hari sejak awal 2020. Namun kondisi kota masih terus memburuk.

Otoritas kesehatan yang putus asa untuk melacak sumber virus sekarang memusatkan upaya mereka di lokasi pembangunan, yang menyumbang sekitar 13 persen dari kasus aktif.

Yang memperburuk masalah adalah pekerja konstruksi cenderung melakukan perjalanan lebih jauh daripada pekerja lain yang berarti mereka memiliki potensi lebih besar untuk menularkan penyakit.

Sebagai tanggapan, pemerintah Victoria telah memulai aturan selama empat minggu untuk memastikan pekerja mematuhi persyaratan kesehatan COVID-19, seperti wajib mengenakan masker, dan mendesak mereka untuk divaksinasi.

Berbicara pada Senin 13 September, Menteri Kesehatan Victoria Martin Foley mengatakan, "tidak perlu banyak waktu bagi varian Delta yang sangat menular ini untuk berpindah dari tenaga kerja ke komunitas lain."

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan industri konstruksi dapat berlanjut dengan cara yang aman dari COVID-19," kata Foley.

"Tapi seluruh industri -- pengusaha dan serikat pekerja Australia -- harus tetap waspada."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Denda Bagi Pelaku Industri

Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Pekerja yang kedapatan melanggar peraturan COVID-19 menghadapi denda di tempat hingga 1.817 dolar Australia atau setara Rp 19 juta.

Pemerintah negara bagian juga ingin mendorong pekerja konstruksi untuk mendapatkan vaksin, tanpa pemesanan di pusat vaksinasi.

Secara nasional, strain Delta secara tidak proporsional mempengaruhi orang yang lebih muda, dengan pemerintah Australia melaporkan jumlah kasus tertinggi adalah di antara mereka yang berusia 20 hingga 29 tahun.

Sementara itu, episentrum wabah Australia terus tumbuh di negara bagian New South Wales (NSW), yang mencatat 1.127 kasus baru yang didapat secara lokal dalam 24 jam.

Secara keseluruhan, jumlah kasus di NSW telah meningkat menjadi 39.954 sejak kasus pertama ditemukan di ibu kota Sydney pada 16 Juni.

Sejak itu ada 186 kematian terkait, termasuk dua dalam statistik terbaru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya