Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping secara virtual pada Senin 15 November waktu Washington. Joe Biden memulai percakapan dengan akrab dan berkata ingin bertemu Xi Jinping secara langsung.
Baca Juga
Advertisement
"Berikutnya kita harus bertemu tatap muka saat kami berkunjung ke China," ujar Presiden Biden dalam pertemuan yang disiarkan White House di YouTube.
Usai basa-basi, Joe Biden langsung masuk ke topik rivalitas antara AS dan China. Ia meminta agar persaingan antara kedua negara tidak menjadi konflik.
Saat ini, China adalah ekonomi terbesar nomor dua di dunia.
"Tanggung jawab kita sebagai pemimpin Amerika Serikat dan China adalah agar memastikan kompetisi antara negara-negara kita tidak menjadi konflik, baik itu disengaja maupun tak disengaja," ujar Joe Biden.
"Cukup kompetisi yang sederhana dan lurus saja," tegasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kepentingan Bersama
Presiden Biden turut mengajak Presiden Xi untuk saling terbuka jika ada persetujuan, serta kompak ketika mencari kepentingan bersama.
"Agar bersikap jelas ketika kita tidak setuju dan bekerja sama ketika kepentingan kita bersilangan, terutama dalam isu global yang penting seperti perubahan iklim," ucap Joe Biden.
Joe Biden pun menegaskan bahwa Xi Jinping merupakan seorang "major world leader" (pemimpin besar di dunia).
Sementara, Presiden Xi Jinping mengaku juga senang bertemu Joe Biden dan memanggilnya sebagai "kawan lama".
Presiden Xi mengajak agar kedua negara bisa mengatur kedua negaranya dengan baik, namun juga agar siap membantu perdamaian dunia bila diperlukan.
"Ini adalah keinginan bersama dari rakyat dari kedua negara dan di seluruh dunia, dan misi gabungan dari pemimpin AS dan China," ujar Presiden Xi.
Advertisement