Liputan6.com, Jakarta - Total kasus COVID-19 di dunia mencapai 260,7 juta berdasarkan data Johns Hopkins University, Sabtu (27/11/2021). Selama 28 hari terakhir, ada 14,1 juta kasus baru.
Total kasus baru COVID-19 itu naik dari pekan-pekan sebelumnya. Sementara, total kasus kematian mencapai 5,1 juta, dengan 199 ribu kasus dalam 28 hari terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Lima negara dengan kasus baru yang tertinggi dalam 28 hari terakhir adalah Amerika Serikat (2,2 juta), Jerman (1,1 juta), Inggris (1,1 juta), Rusia (1 juta), dan Turki (716 ribu).
Dunia juga sedang digegerkan dengan ditemukannya varian Omicron dari Afrika Selatan. Berbagai negara sudah membatasi travel dari Afsel.
Total kasus virus corona di Afrika Selatan ada 2,9 juta kasus. Selama 28 hari terakhir, tercatat ada hampir 31 ribu kasus baru.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tutup Pintu
Lebih banyak negara memperketat pembatasan perjalanan mereka setelah virus corona COVID-19 varian baru diidentifikasi di kawasan Afrika selatan awal pekan ini.
Inggris dan Singapura termasuk di antara mereka yang bergegas dalam langkah-langkah karantina yang lebih ketat atau melarang penerbangan dari Afrika Selatan dan negara-negara tetangga.
Uni Eropa mengusulkan untuk melarang penerbangan dari wilayah tersebut di seluruh blok, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (27/11/2021).
Para ilmuwan masih harus banyak belajar tentang varian, tetapi mengatakan mereka sangat khawatir tentang hal itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan memakan waktu beberapa minggu untuk memahami dampak dari varian baru, karena para ilmuwan bekerja untuk menentukan seberapa menular itu.
Varian baru COVID-19 ini sangat berbeda dengan yang lain yang telah muncul sejauh ini. Para ilmuwan mengatakan itu adalah versi yang paling banyak bermutasi, yang berarti vaksin, yang dirancang menggunakan strain asli dari Wuhan, mungkin tidak seefektif itu.
Varian baru di Afrika Selatan ini diberi nama Omicron --meminjam kata Yunani kuno sebagaimana varian Delta atau Beta-- atau dikenal juga sebagai B.1.1.529. WHO mengumumkan itu adalah varian yang memprihatinkan (VoC) berdasarkan kategorisasi badan kesehatan dunia itu.
Advertisement