Liputan6.com, Dhaka - Pihak berwenang Bangladesh menyisir pesawat Malaysia Airlines setelah mendarat di Bandara Internasional Hazrat Shahjalal Dhaka, di tengah laporan dugaan ancaman bom di dalam pesawat.
Meski demikian, pencarian tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, Otoritas Penerbangan Sipil Bangladesh mengumumkan pada konferensi pers pada Kamis (2/12/2021) dini hari.
Advertisement
Baca Juga
Penerbangan menuju Dhaka dari Kuala Lumpur mendarat di bandara Shahjalal sekitar pukul 21.48 pada Rabu 1 Desember.
Pesawat kemudian digiring ke taxiway di mana regu penjinak bom Angkatan Udara melakukan pencarian menyeluruh terhadap pesawat setelah mengevakuasi penumpangnya, demikian dikutip dari laman bdnews24.com.
"Informasi itu ternyata tidak berdasar tetapi kami tidak menganggapnya enteng," kata Kapten Grup AHM Touhid-ul Ahsan, direktur bandara kepada wartawan.
"Kami melakukan pencarian rinci setelah pesawat mendarat. Pertama, kami menurunkan penumpang dan menggeledah mereka sesuai dengan Standar Prosedur. Tapi kami tidak menemukan bahan berbahaya atau mirip bom."
Touhid-ul mengatakan, pihaknya menerima petunjuk dalam panggilan telepon dari nomor Malaysia tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang masalah tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keamanan Bandara Ditingkatkan
Keamanan di bandara segera ditingkatkan untuk menghadapi dugaan ancaman tersebut, tambahnya.
"Kami mengadakan pertemuan dan memberi tahu Angkatan Udara. Tim khusus kontra-terorisme mereka tiba dalam waktu yang sangat singkat."
Ditanya apakah ada penumpang Pakistan dalam penerbangan itu, dia berkata, "Kami telah mendengar tentang itu tetapi tidak ada penumpang Pakistan di dalam pesawat."
Penerbangan itu membawa 135 penumpang, 134 di antaranya adalah warga Bangladesh, sedangkan satu lainnya berkewarganegaraan Malaysia.
Advertisement