Permudah Proses Imigrasi, Bandara Jepang Tak Lagi Pakai Kertas

Diharapkan, proses dan aktivitas di bandara Jepang lebih sederhana mulai minggu depan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Des 2021, 13:24 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 13:03 WIB
Begini Suasana Bandara Narita
Polisi berjalan-jalan di check in counter keberangkatan di Bandara Internasional Narita, timur Tokyo, Kamis (2/12/2021). Maskapai-maskapai internasional diminta menangguhkan reservasi baru pada semua penerbangan masuk ke Jepang hingga akhir Desember terkait varian Omicron. (AP Photo/Hiro Komae)

Liputan6.com, Tokyo - Badan Digital Jepang mulai menggunakan perangkat lunak (aplikasi) yang memungkinkan pengunjung bisa lebih praktis dalam melalui prosedur bea cukai, imigrasi, dan karantina (CIQ). Diharapkan, proses dan aktivitas di bandara Jepang lebih sederhana mulai pekan depan.

Dikutip dari laman Xinhua, Rabu (15/12/2021), layanan "Visit Japan Web", yang dijadwalkan akan diluncurkan Senin depan, akan membebaskan para pelancong dari dokumen kertas.

Mereka hanya perlu mendaftar terlebih dahulu di smartphone dan perangkat lain.

Pemerintah Jepang mendorong digitalisasi prosedur dalam upaya membantu mengurangi risiko infeksi dan meringankan beban pekerja di fasilitas CIQ bandara yang terkena dampak pandemi COVID-19, dan kekurangan staf.

Wisatawan perlu mendaftarkan kuesioner karantina dan deklarasi bea cukai yang berisi nama, alamat, kondisi kesehatan, dan informasi lainnya melalui aplikasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Prosedur Penggunaan Aplikasi Imigrasi

Sunyi Sepi Bandara di Jepang Tanpa Kunjungan Turis Asing
Seorang pria melewati papan penerbangan yang dibatalkan di bandara internasional Haneda Tokyo, Selasa (30/11/2021). Jepang melarang semua warga asing memasuki negaranya mulai Selasa (30/11) hingga sebulan ke depan untuk mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 Omicron. (Philip FONG/AFP)

Pejabat di kontrol perbatasan akan meminta para pelancong untuk menunjukkan smartphone atau perangkat lain mereka untuk mendapatkan informasi dengan memindai kode QR. Aplikasi baru ini diharapkan dapat mempersingkat waktu prosedur masuk ke Jepang bagi pengunjung.

Aplikasi ini awalnya akan tersedia dalam bahasa Inggris dan Jepang, dan bahasa lain mungkin ditambahkan nanti.

Jepang telah memperketat kontrol perbatasannya di tengah penyebaran varian Omicron dari COVID-19.

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya