Prediksi WHO soal Tsunami COVID-19, 2 Varian Ini Diprediksi Jadi Penyebabnya

WHO memperingatkan soal tsunami kasus COVID-19 dari sejumlah varian COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Des 2021, 16:07 WIB
Diterbitkan 30 Des 2021, 16:02 WIB
Spanyol Alami Lonjakan Infeksi COVID-19
Orang-orang mengantre untuk tes COVID-19 di rumah sakit La Paz di Madrid, Spanyol (28/12/2021). Spanyol menghadapi jumlah infeksi virus corona tertinggi, dengan beberapa daerah mempertimbangkan pembatasan lebih lanjut pada kehidupan sosial ke depan dari akhir tahun. (AP/Manu Fernandez)

Liputan6.com, New York - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa dua varian COVID-19, yakni Omicron, yang lebih menular bersama dengan varian Delta yang beredar saat ini dapat menyebabkan "tsunami COVID-19". Hal ini juga digadang-gadang memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan nasional.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers bahwa dia "sangat prihatin bahwa Omicron menjadi lebih menular, beredar pada saat yang sama dengan Delta, bisa mengarah pada tsunami kasus."

"Ini akan terus memberikan tekanan besar pada petugas kesehatan yang kelelahan dan sistem kesehatan di ambang kehancuran dan sekali lagi mengganggu kehidupan dan mata pencaharian," kata Tedros.

Tedros mengulangi keprihatinannya atas narasi baru-baru ini yang menyatakan bahwa Omicron hanya menyebabkan yang masalah yang ringan atau kurang parah, demikian dikutip dari Xinhua, Kamis (30/12/2021).

"Kita bisa merusak keadaan pada saat yang sama. Itu bisa berbahaya. Kita tidak boleh merusak berita buruk hanya dengan fokus pada berita baik," katanya.

"Kita tidak ingin masyarakat cepat puas, mengatakan ini tidak parah, ini ringan. Dan kita harus sangat berhati-hati dalam narasi itu," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Ingin Berspekulasi

FOTO: Prancis Catat Rekor, 208 Ribu Kasus Baru COVID-19 Sehari
Pengunjung memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19 saat bermain ice skating di pasar malam di Paris, Prancis, 29 Desember 2021. Lonjakan kasus baru COVID-19 di Prancis turut diakibatkan varian Omicron. (AP Photo/Thibault Camus)

Menurut Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, meskipun Omicron terlihat lebih mudah menular, memiliki masa inkubasi yang lebih pendek, dan menyebabkan penyakit ringan, hal ini didasarkan pada populasi sebagian besar anak muda yang telah terinfeksi, jadi mudah pulih.

Karena gelombang Omicron belum sepenuhnya terbentuk pada populasi yang lebih luas, Ryan mengatakan dia "saya sedikit gugup membuat prediksi positif sampai kita melihat seberapa baik perlindungan vaksin akan bekerja pada populasi yang lebih tua dan lebih rentan."

"Saya pikir sangat penting selama beberapa minggu mendatang bahwa kita terus menekan transmisi kedua varian seminimal mungkin," katanya.

Infografis Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah

Infografis Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya