Waspada, WHO Peringatkan Potensi Munculnya Wabah Serentak COVID-19 dan Penyakit Lain

Lebih dari 15 juta kasus baru COVID-19 dilaporkan ke WHO dari seluruh dunia pada pekan lalu, sejauh ini menjadi kasus terbanyak yang dilaporkan dalam satu pekan.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2022, 14:31 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2022, 14:31 WIB
Maria van Kerkhove WHO
Maria van Kerkhove (kanan), pemimpin teknis untuk Program Kedaruratan Kesehatan WHO. (Xinhua/Chen Junxia)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan dan mendesak kesiapsiagaan terhadap wabah serentak COVID-19 dan penyakit pernapasan lainnya selama musim semi mendatang. Dr. Maria van Kerkhove dari Program Kedaruratan Kesehatan WHO, mengatakan hal ini dapat terjadi seiring dengan meningkatnya percampuran populasi, dan saat patogen pernapasan lainnya seperti influenza bersirkulasi di musim semi.

Lebih dari 15 juta kasus baru COVID-19 dilaporkan ke WHO dari seluruh dunia pada pekan lalu, sejauh ini menjadi kasus terbanyak yang dilaporkan dalam satu pekan. Lonjakan ini didorong oleh "varian Omicron yang dengan cepat menggantikan Delta di hampir semua negara," menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Sementara itu, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan masih stabil sejak Oktober 2021, dengan rata-rata 48.000 kematian.

Meski jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit meningkat di sebagian besar negara, levelnya tidak sama dengan yang terjadi pada gelombang sebelumnya. Hal itu mungkin karena keparahan Omicron yang berkurang dan imunitas yang meluas dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya, katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyakit Parah dan Kematian Dapat Dikurangi dengan Vaksinasi

Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)

"Biar saya perjelas. Meski Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibandingkan Delta, varian itu masih menjadi virus yang berbahaya, terutama bagi mereka yang belum divaksinasi," ujar sang kepala WHO.

WHO terus-menerus memperingatkan bahwa jumlah kasus yang begitu besar memberikan beban berat pada sistem perawatan kesehatan.

"Kita harus melihat apa yang terjadi saat virus ini berkembang," kata Van Kerkhove, seraya memperingatkan terjadinya wabah di masa depan di kalangan mereka yang tidak divaksinasi dan tidak terlindungi dengan baik.

Penyakit parah dan kematian dapat dikurangi dengan vaksinasi, serta dengan meningkatkan perawatan klinis, katanya. Namun, ini tidak tergantung pada sifat intervensi.

 

Infografis Cara Cek Tiket & Jadwal Vaksinasi Booster Covid-19 Gratis

Infografis Cara Cek Tiket & Jadwal Vaksinasi Booster Covid-19 Gratis
Infografis Cara Cek Tiket & Jadwal Vaksinasi Booster Covid-19 Gratis (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya