Liputan6.com, Hanoi - Vietnam memperingatkan pada Kamis (10/2) bahwa sistem perawatan kesehatannya dapat mengalami kelebihan beban.
Hal itu terlihat setelah adanya lonjakan infeksi virus Corona COVID-19 harian setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu.
Dikutip dari laman CNA, Kamis (10/2/2022) negara Asia Tenggara itu melaporkan hampir 24.000 kasus baru COVID-19 pada Rabu kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Data itu dibandingkan dengan sekitar 15.000 per hari pada minggu sebelum liburan tahunan Vietnam, ketika jutaan orang melakukan perjalanan ke rumah pedesaan mereka dan ke tempat-tempat wisata.
"Peningkatan perjalanan akan menyebabkan risiko lebih banyak infeksi di masyarakat, termasuk risiko penyebaran varian Omicron," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tekanan Untuk RS di Vietnam
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ini semua memberi tekanan pada sistem kesehatan di Vietnam.
"Jika tidak dikendalikan dengan lebih baik, jumlah kasus serius akan meningkat, memberi tekanan pada sistem perawatan kesehatan dan menyebabkan kematian yang tidak diinginkan."
Maskapai domestik menambahkan penerbangan malam ekstra selama liburan karena bandara terbesar ramai dengan pelancong, menurut pernyataan pemerintah yang terpisah.
Advertisement