Rusia Serang Ukraina, Donald Trump: Joe Biden Mungkin Lagi Tidur

Mantan Presiden AS Donald Trump angkat bicara soal Ukraina-Rusia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Feb 2022, 20:10 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 20:10 WIB
Banner Infografis Pemakzulan Jilid II untuk Donald Trump. (Dok. AP Photo)
Banner Infografis Pemakzulan Jilid II untuk Donald Trump. (Dok. AP Photo)

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ikut angkat bicara soal konflik antara Rusia dan Ukraina. Ia menyalahkan Presiden AS Joe Biden serta kesalahan di Afghanistan. 

Trump menilai bahwa kekacauan di Afghanistan pada Agustus 2022 menginspirasi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina. 

"Ia telah melihat kelemahan. Ini benar-benar dimulai dari kelemahan di Afghanistan," ujar Donald Trump kepada Fox News, dikutip Jumat (24/2/2022).

"Saya benar-benar percaya saat itu ia (Putin) berpikir bahwa ia bisa melakukan ini (menyerang Ukraina)," lanjutnya.

Presiden AS Joe Biden berkata sedang memonitor kondisi serangan melalui Gedung Putih, akan tetapi Trump tidak percaya. 

"Saya tidak berpikir ia memonitor saat ini, ia mungkin sedang tidur," ucap Donald Trump.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Terjadi di Pemerintahan Trump

Donald Trump bertemu Vladimir Putin dalam KTT G20 (AFP Photo)
Donald Trump bertemu Vladimir Putin dalam KTT G20 (AFP Photo)

Lebih lanjut, Trump menyorot bahwa serangan ini tidak terjadi di masa pemerintahannya. Ia menyebut dirinya punya hubungan baik dengan Presiden Putin, namun berani memberikan sanksi kepada proyek pipa gas Nord Stream 2 milik Rusia-Jerman.

"Hal ini (konflik Rusia-Ukraina) tidak terjadi dalam pemerintahan saya," ujar Trump.

Ia menyebut konflik yang tejradi "hal yang sangat menyedihkan untuk dunia" serta khawatir ada nyawa yang "terbunuh dengan sia-sia."

Trump kemudian kembali mengkritik Biden. 

"Sekarang ia (Putin) telah melihat kelemahan dan inkompetensi dan kebodohan dari pemerintahan ini, dan sebagai orang Amerika saya marah karena ini," ujar Trump sambil masih menuduh bahwa pemilu AS 2020 ada kecurangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya