Liputan6.com, Moskow - Presiden Vladimir Putin mengatakan, Ukraina dapat menemukan cara hukum untuk mengadakan perundingan damai dengan Rusia guna mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.
Tetapi, Putin tidak melihat adanya keinginan dari pihak Volodymyr Zelenskyy untuk terlibat dalam upaya tersebut, dikutip dari laman Japan Today, Rabu (29/1/2025).
Advertisement
Putin mengatakan, negosiasi dengan Ukraina menjadi rumit karena "ketidakabsahan" Volodymyr Zelenskyy yang tetap berkuasa di luar mandatnya tanpa kewenangan untuk menandatangani dokumen.
Advertisement
"Tetapi pada dasarnya, jika mereka ingin melanjutkan, ada cara hukum untuk melakukannya. Biarkan ketua Rada (parlemen Ukraina) yang menanganinya sesuai dengan konstitusi," kata Putin.
"Jika ada keinginan, kami dapat menyelesaikan masalah hukum apa pun. Namun, sejauh ini, kami sama sekali tidak melihat keinginan seperti itu."
Rusia telah lama menuduh bahwa Zelenskyy tidak lagi memiliki kewenangan hukum karena masa jabatannya berakhir pada Mei 2024 dan tidak ada pemilihan presiden yang diadakan sejak saat itu.
Tetapi otoritas Ukraina mengatakan, Zelenskyy tetap menjadi presiden yang sah dengan alasan bahwa darurat militer telah berlaku sejak invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022.
Mereka mengatakan, pada kondisi masa perang tidak memungkinkan diadakannya pemilihan umum.