Bertemu Taliban, Menlu Retno Marsudi Minta Perempuan Afghanistan Kembali Diizinkan Bersekolah

Dalam pertemuan itu, Retno Marsudi menyikapi keputusan Taliban yang tidak mengizinkan perempuan bersekolah di secondary school.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Mar 2022, 16:32 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 16:32 WIB
Taliban Buka Sekolah Khusus untuk Perempuan
Anak perempuan mengikuti kegiatan pembelajaran di Kabul, Rabu (23/3/2022). Pembukaan kembali sekolah menengah untuk anak perempuan di seluruh Afghanistan memicu kegembiraan dan ketakutan di antara puluhan ribu siswa yang kehilangan pendidikan sejak Taliban kembali berkuasa. (Ahmad SAHEL ARMAN/AFP)

Liputan6.com, Doha - Saat menghadiri Doha Forum, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat negara, salah satunya adalah Taliban.

Dalam pertemuan itu, Retno Marsudi menyikapi keputusan Taliban yang tidak mengizinkan perempuan bersekolah di secondary school.

Dalam pertemuan tersebut, saya juga sampaikan concern Indonesia atas kebijakan penutupan akses terhadap sekolah tingkat atas bagi perempuan di Afghanistan," ujar Retno Marsudi dalam pernyataan pers, Senin (28/3/2022).

"Saya menegaskan bahwa pendidikan perempuan sangat penting bagi masa depan Afghanistan."

"Selain masalah pendidikan, isu yang kita dibahas adalah mengenai situasin kemanusiaan."

Di dalam tanggapannya, pihak Taliban menyambut baik tawaran bantuan dari Indonesia dan Qatar untuk pendidikan dan capacity building.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


DK PBB Minta Taliban Izinkan Anak Perempuan Kembali Bersekolah

Beberapa Jam Dibuka, Taliban Tutup Lagi Sekolah Perempuan Afghanistan
Anak perempuan meninggalkan sekolah mereka setelah perintah penutupan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali di Kabul (23/3/2022). Taliban memerintahkan sekolah menengah perempuan di Afghanistan ditutup pada 23 Maret hanya beberapa jam setelah dibuka kembali. (AFP/Ahmad Sahel Arman)

Dewan Keamanan PBB telah menyatakan keprihatinan mendalam terkait keputusan penguasa Taliban di Afghanistan yang tidak memberi akses pendidikan sekolah menengah bagi anak-anak perempuan dan meminta kelompok itu agar membuka kembali sekolah bagi siswa perempuan tanpa menunda-nundanya.

“Para anggota Dewan Keamanan … mengukuhkan kembali hak pendidikan bagi semua orang Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan,” kata pernyataan dari PBB pada Minggu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (29/3/2022).

Pekan lalu, Taliban menarik pernyataan bahwa sekolah menengah akan buka bagi anak-anak perempuan, dengan mengatakan sekolah itu akan tetap ditutup hingga ada rencana yang disusun sesuai hukum Islam bagi mereka untuk membuka kembali sekolah-sekolah tersebut.

AS secara mendadak membatalkan pertemuan dengan Taliban di Doha yang telah disiapkan untuk menangani isu-isu ekonomi penting karena keputusan itu, kata para pejabat AS pada Jumat pekan lalu.

Dewan Keamanan meminta Deborah Lyons, Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan, untuk berdialog dengan otoritas dan pemangku kepentingan Afghanistan yang relevan mengenai isu itu dan melaporkan kemajuannya. 


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya