Liputan6.com, Jakarta - Remaja kulit putih yang dituduh membunuh 10 orang kulit hitam di sebuah supermarket New York merencanakan penembakan selama berbulan-bulan - dan memeriksa lokasi sebelumnya, posting media sosial dikaitkan dengan pertunjukan tersangka.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (18/5/2022), Payton Gendron (18) mengunjungi Tops Friendly Market di Buffalo tiga kali pada 8 Maret, dan setelah itu menulis tentang niatnya untuk melakukan pembunuhan - menurut postingan yang diyakini telah dibuatnya di Discord dan 4chan, keduanya situs yang populer di kalangan radikal.
Baca Juga
Dia menulis tentang berapa banyak pembeli kulit hitam dan putih di dalam dan memetakan lorong supermarket, CNN dan The Washington Post melaporkan.
Advertisement
Gendron memposting bahwa selama perjalanan ketiganya dia didekati oleh "penjaga keamanan berkulit hitamyang bersenjata " yang menanyakan apa yang dia lakukan masuk dan keluar toko.
Terduga penembak membuat alasan untuk mengumpulkan data sensus.
"Kalau dipikir-pikir itu adalah pertanda bahaya", tulis Gendron.
Dalam sebuah posting pada 10 Maret, Gendron menulis, "Saya harus membunuh penjaga keamanan itu di Tops. Saya harap dia tidak membunuh saya atau bahkan menyakiti saya secara instan," lapor CNN.
Di antara korban penembakan hari Sabtu adalah seorang pensiunan polisi yang bekerja sebagai penjaga keamanan. Dia melepaskan beberapa tembakan ke penyerang sebelum menembak dirinya sendiri, kata polisi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana Pembunuhan
Gendron pertama kali menulis tentang membunuh orang kulit hitam pada bulan Desember dan memutuskan pada bulan Februari untuk menargetkan Tops berdasarkan populasi Afrika-Amerika yang besar di sekitarnya, menurut Post, yang meninjau lebih dari 600 halaman pesan online.
Gendron mengatakan dia telah memilih Buffalo sebagai situs pilihan serangannya karena kode posnya memiliki populasi kulit hitam yang lebih tinggi daripada lokasi lain yang dia pertimbangkan, CNN melaporkan.
Dia diduga menulis tentang bagaimana dia berencana untuk melakukan serangannya pada 15 Maret tetapi tertunda beberapa kali.
Mengenakan pelindung tubuh yang berat dan menggunakan senapan serbu AR-15, supremasi kulit putih itu dituduh menyiarkan langsung amukan rasis hari Sabtu.
Dia telah mengaku tidak bersalah atas satu tuduhan pembunuhan tingkat pertama.
Advertisement
FBI Mulai Interogasi Orang Tua Pelaku
Agen-agen federal AS menginterogasi dan memberikan beberapa surat perintah penggeledahan kepada orang tua dari remaja kulit putih berusia 18 tahun, yang dituduh telah menembak dan membunuh 10 orang di sebuah supermarket di Buffalo, New York.
Seorang pejabat penegak hukum pada Minggu (15/5) mengatakan pada Associated Press bahwa pihak berwenang masih berupaya mengkonfirmasi keaslian manifesto setebal 180 halaman yang dipasang tersangka pelaku di dunia maya, yang merinci rencana pembunuhan itu dan mengidentifikasi Payton Grendron sebagai laki-laki bersenjata itu. Demikian seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (16/5/2022).
Orang tua Gendron bekerja sama dengan tim penyelidik, tambah pejabat itu. Pejabat tersebut tidak berwenang membahas rincian penyelidikan penembakan yang terjadi Sabtu (14/5) sore pada publik dan berbicara pada Associated Press dengan syarat anonim.
Penyelidikan awal mendapati Gendron telah berulangkali mengunjungi lokasi-lokasi yang mendukung ideologi supremasi kulit putih dan teori konspirasi berbasis ras, dan secara ekstensif mengkaji penembakan masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, yang terjadi pada awal 2019 lalu, serta insiden penembakan di sebuah kamp musim panas di Norwegia pada 2011.
Belum jelas mengapa Gendron melakukan perjalanan sekitar 320 kilometer dari Conklin ke Buffalo, dan mengapa memilih supermarket itu sebagai sasaran. Tetapi penyelidik yakin Gendron telah secara khusus meneliti demografi populasi di sekitar Tops Friendly Market dan telah mencari komunitas dengan jumlah warga Amerika keturunan Afrika yang tinggi. Pasar yang menjadi sasarannya terletak di wilayah komunitas yang didominasi oleh warga kulit hitam.
Mengintai Sasaran
Dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC pada Minggu, Komisaris Polisi Buffalo Joseph Gramaglia mengatakan Gendron telah berada di kota itu “setidaknya sehari sebelumnya.” Ia menambahkan, “sepertinya ia datang ke sini untuk menjelajahi daerah tersebut, untuk melakukan pengintaian sebelum melakukan tindakan jahat yang memuakkan itu.”
Polisi mengatakan secara keseluruhan Gendron menembak 11 warga kulit hitam dan 2 warga kulit putih dalam aksi penembakan membabibuta yang disiarkannya secara langsung di media sosial Twitch sebelum akhirnya ia menyerahkan diri pada polisi.
Tangkapan layar dari video yang mengaku berasal dari siaran langsung di Twitch menunjukkan kata-kata rasial yang tertulis di senapan yang digunakan pelaku dan juga nomor 14, yang kemungkinan merujuk pada slogan supremasi kulit putih.
Jaksa Agung Negara Bagian New York Letitia James dalam acara kebaktian gereja yang emosional di Buffalo, New York, Minggu pagi mengatakan “kami berdoa untuk keluarga para korban, tetapi setelah berdoa mari kita berdiri menuntut perubahan. Kita harus menuntut keadilan.”
“Ini adalah terorisme domestik, ini jelas dan sederhana (untuk dipahami),” ujar James.
Advertisement