Asteroid Berukuran 4 Kali Empire State Building Telah Melintasi Bumi, Terbesar pada 2022

Asteroid selebar satu mil disebut akan terbang dengan aman di dekat Bumi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Mei 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2022, 21:00 WIB
Asteroid (0)
Ilustrasi lintasan asteroid menuju Bumi. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah asteroid selebar 1 mil atau 1,6 kilometer telah melewati Bumi pada Jumat 27 Mei dengan jarak sekitar 10 kali antara Bumi dan bulan.

Asteroid, yang dikenal sebagai asteroid 7335 (1989 JA), berukuran kira-kira empat kali ukuran Empire State Building dan merupakan yang terbesar yang pernah dilewati planet kita pada 2022. Peristiwa tersebut dapat dilihat langsung secara online melalui Proyek Teleskop Virtual, hasil kolaborasi baru yang mencakup teleskop di Chili, Australia, dan Roma, seperti dikutip dari laman Live Science, Senin (30/5/2022).

"Dua penampakan langsung yang mencakup JA 1989 ini dimungkinkan berkat kerja sama baru antara Proyek Teleskop Virtual dan Teleskop Live," kata pendiri Gianluca Masi kepada Space.com. 

"Mereka memiliki beberapa teleskop di sekitar planet ini, di bawah langit yang menakjubkan."

Pada jarak terdekatnya, asteroid itu berjarak 2,5 juta mil (4 juta kilometer) jauhnya dan tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi planet kita, meskipun ukurannya besar dengan lebar 1,1 mil (1,8 km). Itu cukup terang untuk dilihat di teleskop berukuran sedang.

Meningkatkan pelacakan batuan ruang angkasa yang relatif kecil ini berarti kita menjadi lebih baik dalam menangkap potensi dampak sebelum terjadi, itulah sebabnya tampaknya ada begitu banyak batuan luar angkasa yang kita lewati akhir-akhir ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 
 

Tergolong Aman

Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART NASA dan LICIACube Badan Antariksa Italia (ASI) sebelum menabrak asteroid Didymos. (NASA / Johns Hopkins APL / Steve Gribben)
Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART NASA dan LICIACube Badan Antariksa Italia (ASI) sebelum menabrak asteroid Didymos. (NASA / Johns Hopkins APL / Steve Gribben)

Sementara asteroid 7335 (1989 JA) secara teknis diklasifikasikan sebagai " berpotensi berbahaya(terbuka di tab baru), " itu tidak berarti untuk menunjukkan ancaman yang akan segera terjadi pada planet kita.

Penunjukan mengacu pada asteroid yang lebih besar dari 492 kaki (150 meter), dan jarak di mana asteroid mendekati Bumi, di antara faktor-faktor lainnya.

Badan antariksa dan teleskop di seluruh dunia mengawasi batuan luar angkasa. Ini termasuk Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA. 

NASA tidak menemukan ancaman langsung yang perlu dikhawatirkan dalam 100 tahun ke depan, meskipun badan tersebut terus mengawasi langit untuk berjaga-jaga.

Jenis Asteroid

ilustrasi asteroid.
ilustrasi asteroid. (iStockphoto)

7335 (1989 JA) juga masuk ke dalam kelas asteroid yang disebut kelas Apollo — yang mengacu pada asteroid yang mengorbit matahari sementara secara berkala melintasi orbit Bumi, Live Science sebelumnya melaporkan. 

Para astronom mengetahui sekitar 15.000 asteroid semacam itu.

NASA memantau NEO seperti ini dengan cermat, dan baru-baru ini meluncurkan misi untuk menguji apakah asteroid yang berpotensi berbahaya suatu hari nanti dapat dibelokkan dari jalur tabrakan dengan Bumi. 

Pada November 2021, NASA meluncurkan pesawat luar angkasa yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART), yang akan bertabrakan langsung dengan asteroid Dimorphos selebar 525 kaki (160 meter) pada musim gugur 2022. 

Tabrakan itu tidak akan menghancurkan asteroid , tetapi itu mungkin sedikit mengubah jalur orbit batu, Live Science melaporkan sebelumnya.

China Akan Bangun Sistem Pertahanan Bumi dari Ancaman Asteroid

Ciri-ciri Asteroid
Ciri-ciri Asteroid (Sumber: Pixabay)

China akan membangun sistem pemantauan dan pertahanan yang melindungi planet Bumi dari bahaya asteroid dekat Bumi (near-Earth asteroid/NEA).

Wu Yanhua, wakil direktur Administrasi Ruang Angkasa Nasional China (China National Space Administration/CNSA), mengatakan kepada CCTV News China baru-baru ini bahwa negaranya akan mulai membangun sistem pemantauan dan peringatan NEA berbasis Bumi dan luar angkasa, guna memastikan keamanan, stabilitas, dan ketertiban operasi pesawat luar angkasa.

China akan mengategorikan risiko-risiko yang ditimbulkan oleh NEA dan mengeksplorasi sejumlah teknik untuk menetralisir risiko tersebut, kata Wu, dilansir Xinhua, Senin (25/4/2022).

Lebih lanjut, China berencana untuk membuat sistem pertahanan NEA, memetakan cetak biru pertahanan NEA, dan mengembangkan perangkat lunak virtual untuk menyimulasikan sejumlah skenario risiko yang diturunkan dari NEA.

China berharap dapat mendekati sebuah asteroid untuk diamati secara cermat sebelum menabrak asteroid tersebut guna mengubah orbitnya pada 2025 atau 2026 mendatang, sebuah latihan untuk mencegah NEA menimbulkan ancaman terhadap planet kita di masa depan, menurut Wu.

Infografis Misi Selamatkan Bumi dari Hantaman Asteroid. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Misi Selamatkan Bumi dari Hantaman Asteroid. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya