Hukum Karyawan dengan Makan Telur Mentah, Perusahaan di China Ini Dikecam

Persyaratan makan telur mentah sudah menjadi aturan umum perusahaan di china ini.

oleh Renta Nirmala Hastutik diperbarui 23 Agu 2022, 20:03 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2022, 19:10 WIB
Salah satu makanan di Originis Room
Bagaimana rasanya makan telur mentah? Anda akan merasakannya di origins room (Neuland Official Photo/Nareend)

Liputan6.com, Zhengzhou, China - Sebuah perusahaan di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan China membuat sebuah kontroversi. Gara-garanya salah satu karyawan mereka melaporkan karyawan dipaksa untuk makan telur mentah sebagai hukuman, karena ketika karyawan tidak memenuhi target yang ingin dicapai perusahaan.

Mengutip Upi.com, Selasa (23/8/2022), semuanya dimulai ketika seorang mahasiswa tahun kedua bermarga Du membuat postingan di media sosial untuk mengeluh tentang pengalamannya sebagai mahasiswa magang di perusahaan teknologi Zhengzhou. Dia mengklaim bahwa perusahaan tersebut memiliki aturan aneh, di mana karyawan harus menelan telur mentah jika mereka tidak mendapatkan cukup target pesanan dalam jangka waktu tertentu atau gagal memenuhi harapan manajemen. 

Du juga membuat pengakuan bahwa kegiatan magangnya dihentikan secara paksa setelah dia menolak untuk mematuhi aturan, menambahkan bahwa manajemen membuatnya harus menuliskan "alasan pribadi" sebagai alasan untuk mengakhiri magang untuk membebaskan dirinya dari perusahaan dan tanggung jawab apa pun.

Pemimpin perusahaan tersebut memaksanya untuk berhenti dari pekerjaannya dan anehnya departemen perusahan tersebut mengatakan bahwa persyaratan makan telur mentah sudah menjadi aturan umum perusahaan, sehingga setiap karyawan harus mengikutinya.

Akhirnya setelah merasa dirugikan dengan peraturan aneh yang dibuat Du menuliskan pengalamannya tersebut ke dalam media sosial miliknya.

Terdapat video yang diposting secara anonim dan menunjukkan karyawan perusahaan yang tampak mual ketika mencoba menelan telur mentah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mendapat Kecaman dari Masyarakat

sosial media
ilustrasi media sosial facebook/Photo by Kaboompics .com from Pexels

Pengungkapan Du memicu kemarahan online. Orang-orang menyebut praktik itu tidak manusiawi, memperingatkan bahaya makan telur mentah, dan menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk diadili.

Dalam posting Tieu Du, banyak netizen yang mengirimkan komentar seperti "Telur mentah mengandung bakteri yang dapat menyebabkan diare atau bahkan disentri basiler. Perusahaan ini benar-benar tidak manusiawi", "Ini dapat dikaitkan dengan tindakan penghinaan terselubung dan perusahaan ini harus dihukum berat sesuai dengan ketentuan undang-undang”, “Peraturan ini cukup untuk mengetahui tingkat kepemimpinan publik. Ketika mendapat hukuman seperti itu kamu harus meminta kompensasi yang memadai kepada perusahaan”

Sementara itu, perwakilan perusahaan yang belum disebutkan namanya itu tampaknya tidak terlalu ambil pusing dengan reaksi tersebut. Mereka hanya mengklaim bahwa makan telur mentah sudah jelas diatur dalam buku pedoman karyawan, jadi semua karyawannya harus melakukan apa yang diminta dari perusahan. 

Ketika Du bertanya tentang legalitas aturan tersebut, manajer SDM diduga menjawab dengan pertanyaan mereka sendiri “Hukum apa yang mencegah Anda makan telur mentah?”

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pengawasan dari Lembaga Terkait

Kamera Pengawas di dalam Rumah Diretas, Ribuan Video Warga Singapura Disebar Lewat Situs Porno
Ilustrasi kamera pengawas CCTV. (dok. Foto Tobias Tullius/Unsplash)

Brigade pengawasan ketenagakerjaan Distrik Jinshui, Kota Zhengzhou dilaporkan sedang menyelidiki kasus ini, tetapi para ahli hukum mengklaim bahwa mereka akan membutuhkan lebih dari kesaksian Du, karena magangnya yang tidak dibayar tidak memenuhi syarat sebagai pekerjaan, sehingga tidak termasuk dalam undang-undang perburuhan. Namun, jika ada karyawan lain yang bersaksi melawan perusahaan, semuanya akan berbeda.

Penyelidikan itu berfokus pada pencacatan perusahaan tersebut dan pihak berwenang sedang menyelidiki pelanggaran lebih lanjut terhadap undang-undang ketenagakerjaan.

Du mengatakan kepada wartawan bahwa hukuman aneh dengan konsumsi telur mentah oleh karyawan digunakan sebagai bentuk motivasi oleh perusahaan, yang sejak itu telah dikonfirmasi oleh manajemen dan dijadikan aturan oleh semua karyawan dalam perusahaan tersebut.

“Karyawan bertanggung jawab atas hasil dalam proses penjualan, mereka akan mendapatkan penghargaan dan hukuman juga didefinisikan dengan jelas dalam proses implementasi. Tanpa mereka, manajemen sehari-hari tidak mungkin,” tulis manajemen perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Hal Serupa Banyak ditemui pada Perusahaan Lain

Tidak Bisa Menjalin Hubungan Baik dengan Karyawan Lain Selama Bekerja
Ilustrasi Bekerja di Perusahaan Credit: pexels.com/fauxels

Rupanya, karyawan yang tidak ingin mengkonsumsi telur mentah sebagai hukuman dapat memilih untuk menelan seluruh tabung mustard sebagai gantinya.

Meski terdengar aneh dan kontroversial, bentuk hukuman seperti itu sama sekali tidak jarang di temukan pada banyak perusahaan lain di China. Beberapa tahun yang lalu, berdasarkan penyidikan yang dilakukan terdapat satu perusahaan yang memaksa pekerjanya memakan kecoak karena gagal memenuhi target penjualan, dan kemudian ada perusahaan lain yang membuat karyawannya merangkak di jalan untuk menebus hasil yang tidak memuaskan.

Tn. Hinh, seorang pengacara dari Kantor Hukum Beijing, mengatakan bahwa jika atasan menghina, menghukum fisik, memukul, menggeledah atau menahan karyawan secara tidak sah, dia akan dikenai sanksi administratif. Jika merupakan kejahatan, akan dikenakan sanksi, jika menyebabkan kerusakan pada karyawan, ia harus membayar kompensasi. Buruh berkewajiban menyediakan tenaga kerja, atasan juga berkewajiban menjaga kesehatan fisik, tidak melanggar harkat dan martabat buruh selama proses kerja.

Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran
Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran (Liputan6.com/M. Iqbal)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya