Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sempat membuat heboh Twitter dengan mengklaim bahwa Pulau Pasir adalah milik Indonesia, bukan milik Australia. Sandiaga Uno meminta agar Pulau Pasir dipertahankan.
Baru-baru ini, isu Pulau Pasir memang sudah viral karena diduga diklaim oleh Australia. Namun, Kementerian Luar Negeri RI sudah memberi klarifikasi bahwa Pulau Pasir memang punya Australia.
Pada Rabu (26/10), Sandiaga Uno justru masih mengklaim Pulau Pasir.
Advertisement
Baca Juga
"NKRI HARGA MATI!! Setiap jengkal tanah di negara ini harus dipertahankan, apalagi destinasi wisata yang mendatangkan kesejahteraan, peluang usaha, dan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia," tulis Sandiaga Uno via Twitter resminya.
Tweet itu disertai foto Sandiaga Uno dalam posisi menunjuk, lengkap dengan logo G20.
Sandiaga Uno turut menyebut Pulau Pasir sebagai "Pulau Pasir Nusa Tenggara Timur" yang hanya berjarak 120 kilometer dari Pulau Rote.
Rangkaian tweet itu kini sudah dihapus usai mendapat kritikan luas dari netizen.
Klaim Sandiaga Uno itu sebenarnya telat. Pada 24 Oktober 2022, pejabat Kemlu RI telah menjelaskan bahwa Pulau Pasir bukan punya Indonesia.
"Menurut Hukum Internasional, wilayah NKRI sebatas wilayah bekas Hindia Belanda, Pulau Pasir tidak pernah termasuk dalam administrasi Hindia Belanda. Dengan demikian, Pulau Pasir tidak pernah masuk dalam wilayah NKRI," ujar Abdul Kadir Djailani, Dirjen Asia, Pasifik, dan Afrika dari Kemlu RI.
"Pulau Pasir merupakan pulau yang dimiliki Australia berdasarkan warisan dari Inggris. Pulau tersebut dimiliki oleh Inggris berdasarkan Ashmore and Cartier Acceptance Act, 1933, dan dimasukkan ke dalam wilayah administrasi Negara Bagian Australia Barat pada tahun 1942," pungkasnya.
Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan AHY di Papan Tengah Capres 2024
Beralih ke isu politik, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno masuk ke deretan sosok calon presiden (capres) papan tengah.
Adapun, elektabilitas ketiganya terus melampaui 2 persen.
Hal ini berdasarkan Hasil Survei Nasional yang dilakukan Litbang Kompas periode Oktober 2022. Survei ini dilakukan pada 27 September sampai 7 Oktober 2022.
"Agus Harimurti Yudhoyono, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno secara konsisten mengisi elektabilitas capres papan tengah," demikian dikutip Liputan6.com, Rabu (26/10).
Elektabilitas Ridwan Kamil sebagai capres papan tengah berada di posisi teratas dengan 8,5 persen. Kemudian, Sandiaga Uno 2,5 persen, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebesar 2,3 persen, dan AHY 2,2 persen.
Dibawah mereka, ada sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan elektabilitas 1,2 persen. Sementara itu, tingkat elektabilitas Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani sebesar 1 persen.
Di luar itu, ada sejumlah nama yang juga masuk sebagai kandidat capres dengan elektabilitas dibawah 1 persen.
Mereka antara lain, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka pada 24 September sampai 7 Oktober 2022.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Kemudian, margin of error penelitian kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Advertisement
Survei Populi: Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, Unggul Tipis dari Anies Baswedan
Lembaga Survei Populi Center menyampaikan hasil survei nasional terkait elektabilitas tokoh politik maunpun pejabat publik jelang Pemilu 2024.
Hasilnya, elektabilitas Politikus PDIP Ganjar Pranowo tertinggi disusul Anies Baswedan dengan selisih poin sangat sedikit yakni 0,5 persen.
“Saat masyarakat ditanya siapakah yang akan dipilih apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini, Ganjar Pranowo menjadi yang paling banyak dipilih dengan 29,7 persen, diikuti Anies Baswedan dengan 29,2 persen, dan Prabowo Subianto dengan 27,6 persen,” kata peneliti Populi Olivia Prastiti dalam rilis daring, Rabu (26/10).
Sementara itu terkait Elektabilitas tokoh untuk bakal cawapres, Olivia menyebutkan posisi teratas adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disusul Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi ketiga.
“Ketika masyarakat ditanya dari sebelas tokoh siapa yang paling diharapkan untuk menjadi Wakil Presiden pada tahun 2024, masyarakat paling banyak menjawab Ridwan Kamil (17,1 persen), kemudian disusul Sandiaga Salahuddin Uno (15,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (12,3 persen),” kata Olivia.
Sementara Jenderal Andika Perkasa di posisi empat (8,3persen), Erick Thohir (7,8 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (7,3 persen).
Survei SMRC: Prabowo Bisa Menang 1 Putaran Jika Pilpres 2024 Diikuti Pimpinan Partai
Survei Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) menunjukkan Prabowo Subianto mendapatkan dukungan suara paling besar, dalam babak simulasi tiga nama calon presiden jika hanya diikuti oleh pimpinan partai.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menjelaskan, perolehan suara Prabowo bahkan jauh di atas 2 pimpinan partai lainnya yang masuk tiga besar dalam survei elektabilitas calon presiden 2024 itu
"Prabowo mendapat 54,9 persen suara responden, jauh mengungguli Puan yang didukung oleh 10,6 persen suara responden dan Airlangga 8,8 persen suara responden," jelas Deni dalam jumpa pers daring, Jakarta, Minggu (23/10).
Deni menjelaskan, Prabowo unggul jika pemilihan presiden yang diadakan sekarang hanya diikuti oleh pimpinan tiga partai terbesar, yaitu Golkar, PDIP dan Gerindra. Dia meyakini, jika benar demikian, maka Prabowo akan menang dalam satu putaran.
"Prabowo bisa menang satu putaran," kata dia.
Deni memastikan, calon presiden adalah mereka memiliki tiket partai dan yang diusung partai atau gabungan partai yang memenuhi persyaratan ambang batas presiden 20 persen. Berkaca dari hal itu, terlihat kecenderungan di kalangan partai politik terbesar, seperti PDIP, Golkar, dan Gerindra untuk mengusung pimpinan mereka sebagai calon presiden.
"Maka dengan mengamati elektabilitas pimpinan-pimpinan partai tersebut menjadi hal penting," ucap Deni.
Sebagai informasi, survei SMRC hari ini dilakukan secara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Total sebabyak 1220 responden yang ikut dalam hasil jajak survei kali ini dan dipilih secara random (stratified multistage random sampling). Survei ini memiliki margin of error sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Advertisement