Liputan6.com, Jakarta - Lima warga sipil, semuanya anggota keluarga yang sama, tewas ketika sebuah bom meledak di distrik Farahrod di provinsi Farah barat, kata juru bicara polisi provinsi Mohammad Nasim Badri.
Ledakan itu, menurut petugas, terjadi pada Kamis sore ketika beberapa anggota keluarga naas itu sedang bekerja di ladangnya di desa Nawialaqini.
Baca Juga
Tiba-tiba sebuah alat meledak, menewaskan lima orang di tempat dan melukai dua lainnya, dikutip dari Xinhua, Jumat (9/12/2022).
Advertisement
Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, petugas tersebut mengatakan bahwa penyelidikan telah dimulai atas insiden mematikan tersebut.
Afghanistan yang dilanda perang telah dianggap sebagai negara yang paling terkontaminasi ranjau dan tak terhitung jumlahnya.
Serangan Bom Mobil Masjid di Afghanistan Saat Salat Jumat
Sebelumnya, sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak meledak di luar sebuah masjid saat salat Jumat yang dihadiri oleh Taliban di Kabul, Afghanistan. Akibatnya, tujuh orang tewas, kata Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Jumat 23 September 2022.
Ledakan itu terjadi di depan masjid Wazir Akbar Khan, tidak jauh dari bekas Zona Hijau yang dibentengi yang menampung banyak kedutaan asing dan NATO sebelum Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (24/9/2022).
Didatangi Taliban
Masjid itu kini sering dihadiri oleh komandan dan pejuang senior Taliban.
Juru bicara kementerian dalam negeri Abdul Nafy Takor mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya tujuh orang telah tewas dan 41 lainnya terluka, termasuk anak-anak.
Rumah Sakit Darurat yang dikelola LSM Italia mengatakan telah menerima 14 orang dari ledakan itu, empat di antaranya tewas pada saat kedatangan.
"Ledakan itu terjadi ketika jamaah sedang menuju rumah," kata Takor, seraya menambahkan bahan peledak itu ditempatkan di dalam mobil.
"Semua korban adalah warga sipil, jumlah pastinya belum jelas," kata juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran.
Gambar-gambar yang belum diverifikasi yang diposting di media sosial menunjukkan sebuah mobil yang hancur terbakar di jalan di luar masjid.
Advertisement
Belum Ada Pihak yang Mengklaim Serangan
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.
Dalam sebuah tweet, Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) menyebut pemboman hari Jumat sebagai "pengingat pahit akan ketidakamanan yang sedang berlangsung dan aktivitas teroris di Afghanistan".
Masjid itu telah menjadi target serangan di masa lalu, termasuk ledakan pada Juni 2020 sebelum Taliban kembali berkuasa. Serangan itu menewaskan imam masjid dan melukai beberapa orang.
Sementara kekerasan secara keseluruhan telah turun secara signifikan di seluruh Afghanistan sejak perang berakhir dengan kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan, telah terjadi serangan bom rutin di Kabul dan kota-kota lain.
Beberapa masjid dan ulama telah menjadi sasaran dalam serangan ini, beberapa diklaim oleh kelompok Negara Islam.
Dua anggota staf kedutaan Rusia tewas dalam bom bunuh diri di luar kantornya awal bulan ini, serangan terbaru di ibu kota yang diklaim oleh kelompok itu.
Serangan Bom Sebelumnya di Afghanistan
Ledakan mematikan kembali mengguncang Afghanistan. Sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia.
"Sebuah ledakan di ibu kota Afghanistan menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 13 orang lainnya," kata pejabat Taliban pada Rabu 21 September 2022 seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Menurut Khaliz Zadran, juru bicara Kepolisian Kabul, ledakan itu terjadi di dalam sebuah restoran di barat kota, di area Dehmazanag.
Advertisement