6 Fakta Pernikahan Nong Poy Si Transgender Cantik Thailand, Pakaiannya Senilai Rp 8,8 M

Nong Poy dan pebisnis tampan Oak Phakwa Hokyok resmi menikah, simak 6 fakta pernikahan mewah dan meriah transgender cantik tersebut.

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 03 Mar 2023, 19:10 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 19:10 WIB
Nong Poy
Pakaian pernikahan Nong, yang disebut Baba Yaya (makhluk gaib dalam dongeng), sepenuhnya buatan tangan.  credit: @Niyadarweddinganswer

Liputan6.com, Phuket - Upacara pernikahan transgender Thailand cantik, Nong Poy, dengan pebisnis tampan, Oak Phakwa Hongyok, digelar pada Rabu 1 Maret 2023. 

Nong Poy, pemenang Miss Tiffany dan Miss International Queen pageants 2004, akhirnya resmi menjadi bagian dari keluarga paling terkenal di Phuket.

Mengutip ANN, Jumat (3/3/2023), upacara pernikahan yang hanya dihadiri keluarga dan kerabat terdekat itu diselenggarakan dengan meriah dan mewah. Bentuk selebrasi dan syukur atas bersatunya sepasang kekasih yang akhir-akhir ini mencuri perhatian warga dunia.

Segala hal dalam perayaan ini jadi sorotan, mulai dari gaun berlapis emas hingga biaya upacara pernikahan sang transgender cantik yang tak disangka.

Berikut ini fakta-fakta pernikahan Nong Poy dan Oak Phakwa:

1. Kenakan Pakaian Upacara Pernikahan Tradisional Peranakan dengan biaya 8,8 Miliar Rupiah

Upacara pernikahan diselenggarakan dengan adat tradisional Peranakan yang dibawa oleh para imigran Tionghoa sekitar enam abad lalu. Pemilihan tradisi tersebut mewakili sejarah keluarga Oak Phakwa Hongyok yang merupakan pendatang dari Tionghoa.

Biaya yang dikeluarkan mencapai 20 juta baht atau setara 8,8 miliar rupiah. Biaya ini digunakan untuk kebutuhan busana pengantin pria dan wanita, belum termasuk biaya operasional upacara dan kebutuhan lainnya.

2. Nikahi Saudara Laki-laki Sahabatnya, Sudah Saling Mengenal Sejak 20 Tahun Lalu

Transgender cantik Nong Poy tidak menikahi pria asing yang kaya raya, ia sudah mengenal suaminya itu sejak 20 tahun lalu. Diketahui bahwa Oak Phakwa adalah saudara laki-laki dari sahabatnya.

Hubungan mereka sudah dekat sejak bertahun-tahun lalu, Nong Poy bukanlah orang asing bagi keluarga Oak Phakwa.


3. Pakai Mahkota Emas Murni

Nong Poy
Nong Poy mengenakan perhiasan emas antik, dan permata. Ia juga mengenakan hua kuan, atau mahkota bunga yang dibuatan tangan dari emas murni.  credit: @Niyadarweddinganswer

Dalam foto dokumentasi pernikahannya, terlihat Nong Poy mengenakan mahkota cantik dan mewah di kepalanya. Mahkota tersebut disebut “hua kuan”, atau mahkota bunga. 

Nong Poy mengenakan mahkota buatan tangan pengrajin Ranong yang dibuat dari emas murni. Butuh tiga bulan untuk menyelesaikan mahkota tersebut.

4. Gaun Cantik Bersulamkan Emas Antik dan Permata

Tak hanya mahkota, gaun yang dikenakan Nong Poy pun bersulamkan emas. Busana tradisional yang digunakan Nong Poy disebut “Baba Yaya”. Busana cantik tersebut disulam dengan benang emas, perhiasan emas anti, dan permata. 

Diperlukan berbulan-bulan untuk menyelesaikan busana pengantin tradisional Phuket itu.

5. Sepatu Desainer Terkenal yang Terbuat dari Kulit Domba Australia

Tentu sepatu yang digunakan pun harus spesial. Sepatu pengantin dibuat oleh toko legendaris, Bangkok’s K Premsilp, yang terkenal dengan keahlian pengrajinnya dan pelanggannya yang luar biasa, salah satunya ialah King Rama IX. 

Sepatu Nong Poy dibuat dari kulit domba Australia dengan aksen emas natural yang dirancang dan disulam oleh pengrajin terkenal, Sorapol Thirawong.  

6. Menikah di Tempat Bersejarah Keluarga Hongyok

Upacara pernikahan digelar di Phuket’s Baan Ar-Jor, sebuah tempat sino-kolonial legendaris berusia 84 tahun yang merupakan restoran terkenal, museum, sekaligus rumah keluarga besar Hongyok.


Transgender Cantik Nong Poy Berbalut Kain Batik Keraton Jawa di Hari Pernikahan, Cakepnya Panglingin Banget

Nong Poy
Mahkota tersebut dibuat langsung oleh pengrajin dari Provinsi Ranong.: credit: @Niyadarweddinganswer

Hari bahagia untuk Nong Poy dan Oak Phakwa Hongyok telah tiba. Keduanya baru saja melangsungkan pernikahan di Phuket, Thailand dengan serangkaian acara adat.

Tak hanya kecantikannya yang menarik perhatian, melainkan pakaian yang digunakan transgender cantik Nong Poy pun ikut bikin pangling. Bagaimana tidak? Nong Poy terlihat mengenakan kain batik keraton Jawa Tengah.

Nong Poy transgender cantik terlihat menggunakan busana pengantin dengan desain rumit yang disebut sebagai 'Gaun Baba China Peranakan vintage dari Museum Mesh'.

Gaun berwarna merah muda panjang tersebut dikabarkan terbuat dari sutra yang berhiaskan bulu kelinci dan disulam dengan motif poppy emas.

Sedangkan bawahan yang dikenakan oleh Nong Poy disebut dengan 'kain batik motif Jawa yang digunakan di keraton pada masa lalu'. Kain tersebut terlihat seperti kain batik truntum dari Solo, Jawa Tengah.

Baca selengkapnya di sini...


Nong Poy Dikira Netizen Bisa Berbahasa Indonesia, Ini Faktanya

Nong Poy
Bergaya kasual, kemeja bernuansa biru dan celana kargo jadi opsi sempurna untuk optimalkan gaya. [Foto: Instagram/ poydtreechada].

Selain pernikahannya yang mewah, beberapa waktu lalu Nong Poy sempat menarik perhatian netizen Indonesia lewat unggahannya di sosial media.

Treechada Petcharat alias Nong Poy baru saja mengunggah foto baru di akun Instagram resminya, @poydtreechada.

Foto tersebut memperlihatkan dirinya terlihat menawan dengan gaun hitam simpel dengan jalanan estetik sebagai latar belakangnya.

Nong Poy terlihat sedang berada di Killiney Road, Singapura.

Unggahan tersebut menggunakan takarir (caption) yang membuat netizen penasaran. Takarirnya terlihat seperti bahasa Indonesia.

Apakah Nong Poy bisa berbahasa Indonesia?

Hal itu juga buat bingung salah satu akun Instagram dengan nama @allmakeubeauty.

Akun itu berkomentar, "Loh bisa bahasa Indonesia? Apa saya yg salah? Wkwk".

Nong Poy menuliskan "Peranakan culture" di unggahannya itu.

Kata "peranakan" itu tampak seperti bahasa Indonesia, tetapi nyatanya tidak.

Mengutip dari Singapore Infopedia, Jumat (17/2/2023), istilah "peranakan" mengacu pada orang keturunan Tionghoa dan Melayu atau Indonesia campuran.

Banyak Peranakan Singapura berasal dari Malaka abad ke-15, di mana nenek moyang mereka dianggap sebagai pedagang Tionghoa yang menikahi perempuan lokal.

Laki-laki peranakan dikenal sebagai baba, sedangkan perempuannya dikenal sebagai nonya atau nyonya. 

Dari paruh kedua abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, Peranakan juga dikenal sebagai Tionghoa Selat, karena mereka lahir di Permukiman Selat. Sementara beberapa Peranakan mempertahankan praktik budaya mereka, banyak yang telah berasimilasi dengan komunitas Tionghoa yang lebih besar saat ini.

Baca selengkapnya di sini...

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya