Apa itu Zat Karsinogen Kandungan yang Diduga Bisa Memicu Kanker?

Sedang ramai jadi pembasahan terkait sejumlah penarikan sejumlah produk dari peredaraannya lantaran ada kandungan berbahaya. Kandungan ini diketahui bernama Karsinogen.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Apr 2023, 12:02 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2023, 12:02 WIB
DNA
Deteksi DNA kanker yang bermutasi akan memudahkan pengobatan. (Ilustrasi: Science News Journal)

Liputan6.com, Jakarta - Sedang ramai jadi pembasahan terkait sejumlah penarikan sejumlah produk dari peredaraannya lantaran ada kandungan berbahaya. Kandungan ini diketahui bernama Karsinogen.

Lantas, apa itu zat Karsinogen?

Karsinogen adalah zat, organisme atau agen yang dapat menyebabkan kanker. Karsinogen dapat terjadi secara alami di lingkungan, seperti berasal dari sinar ultraviolet di bawah sinar matahari dan virus tertentu, dikutip dari laman genome.gov, Kamis (27/4/2023).

Zat ini bahkan dapat dihasilkan oleh manusia (seperti asap knalpot mobil dan asap rokok). Sebagian besar karsinogen bekerja dengan berinteraksi dengan DNA sel untuk menghasilkan mutasi.

Karsinogen adalah zat apa pun yang dapat menyebabkan kanker. Sangat penting untuk mengidentifikasi barang-barang yang mungkin bersifat karsinogenik karena kita kemudian dapat mengambil tindakan khusus untuk menghindari atau membatasi paparan kita terhadapnya.

Program Toksikologi Nasional Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker Organisasi Kesehatan Dunia, keduanya menggunakan pendekatan berbasis bukti untuk membuat katalog zat yang diketahui atau diantisipasi sebagai karsinogen manusia.

Keduanya menggunakan pendekatan berbasis bukti untuk mengatalogkan zat yang diketahui atau diantisipasi secara wajar sebagai karsinogen manusia.

 

Paparan Karsinogen Tidak Selalu Berarti Terkena Kanker

Ilustrasi penumaan obat kanker/unsplash @drew_hays
Ilustrasi penumaan obat kanker/unsplash @drew_hays

Hingga saat ini, lebih dari 500 zat telah diidentifikasi sebagai karsinogen definitif. Ini termasuk barang-barang seperti asbes, knalpot mobil, daging olahan, atau sinar ultraviolet.

"Saya harus menekankan bahwa paparan karsinogen tidak selalu berarti Anda akan terkena kanker," kata Carolyn M. Hutter, Ph.D, Direktur Divisi Ilmu Genom National Human Genome Research Institute.

Sejumlah faktor mempengaruhi apakah seseorang yang terpapar karsinogen pada akhirnya akan berkembang menjadi kanker, termasuk jumlah dan durasi paparan, paparan faktor lingkungan lain, dan latar belakang genetik individu.

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya