Presiden Komisi Eropa Sebut Israel Telah Membuat Gurun Bermekaran, Palestina: Anda Berutang Permintaan Maaf

Ungkapan membuat gurun bermekaran lazim digunakan oleh Israel dan para pendukungnya untuk menggambarkan apa yang mereka pandang sebagai keberhasilan negara tersebut dalam mengembangkan tanah yang didudukinya sejak tahun 1948.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 28 Apr 2023, 13:04 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 13:04 WIB
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (Dok. AFP)
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Brussels - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menuai kecaman setelah memuji-muji Israel dalam pernyataannya untuk memperingati 75 tahun berdirinya negara itu.

Dalam pesan video yang diunggah oleh Kedutaan Besar Uni Eropa di Tel Aviv pada Rabu (26/4/2023), von der Leyen melabeli Israel sebagai demokrasi yang hidup di jantung Timur Tengah.

"Tujuh puluh lima tahun yang lalu, sebuah mimpi diwujudkan melalui Hari Kemerdekaan Israel," kata von der Leyen dalam pesannya. "Setelah tragedi terbesar dalam sejarah umat manusia, orang-orang Yahudi akhirnya bisa membangun rumah di tanah perjanjian."

"Hari ini, kita merayakan 75 tahun demokrasi yang hidup di jantung Timur Tengah, 75 tahun dinamisme, kecerdikan, dan inovasi inovatif. Anda (Israel) benar-benar telah membuat gurun bermekaran, seperti yang saya lihat selama kunjungan saya ke Negev tahun lalu."

Melalui pesannya yang ditujukan kepada Presiden Israel Isaac Herzog itu, von der Leyen juga memuji hubungan Uni Eropa dan Israel.

"Kita memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang ditunjukkan oleh geografi, budaya... nilai-nilai... dan ratusan ribu warga negara ganda Israel-Uni Eropa telah menciptakan hubungan yang mendalam," ujar von der Leyen. "Kebebasan Anda adalah kebebasan kami."

Merespons pernyataan von der Leyen, Kementerian Luar Negeri Palestina men-twit, "Pengadopsian retorika anti-Palestina seperti itu melemahkan pendirian Uni Eropa dan menimbulkan keraguan serius atas komitmen yang dinyatakannya terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia;

Presiden Ursula von der Leyen berutang maaf kepada mereka dan rakyat Palestina."

Politico melaporkan bahwa Otoritas Palestina juga menyebutkan, "Negara Palestina menolak pernyataan yang tidak pantas, salah, dan diskriminatif oleh presiden Komisi Eropa, khususnya kiasan rasis anti-Palestina 'membuat gurun mekar' dalam kaitannya dengan proyek kolonial Israel selama 75 tahun."

Dilansir BBC, Jumat (28/4), ungkapan "membuat gurun bermekaran" lazim digunakan oleh Israel dan para pendukungnya untuk menggambarkan apa yang mereka pandang sebagai keberhasilan negara tersebut dalam mengembangkan tanah yang didudukinya sejak tahun 1948.

Namun, Palestina meyakini bahwa itu ungkapan tersebut menghapus sejarah mereka dan menunjukkan bahwa tanah itu sebelumnya tidak berpenghuni atau tidak terawat.

Pertikaian Langka antara Palestina dan Uni Eropa

Ilustrasi Konflik Israel dan Palestina
Ilustrasi Konflik Israel dan Palestina

Pernyataan von der Leyen memicu perselisihan tidak biasa antara Otoritas Palestina dan Uni Eropa, yang merupakan donor utamanya.

Menanggapi komentar Palestina atas pernyataan von der Leyen, seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan kepada BBC, "Uni Eropa sangat terkejut dengan pernyataan yang tidak pantas dari kementerian Luar Negeri Palestina yang menuduh presiden Komisi Eropa melakukan rasisme."

"Kami meminta klarifikasi dari otoritas Palestina mengenai reaksi yang tidak dapat diterima terhadap videonya."

Juru bicara Komisi Eropa menekankan hubungan diplomatik Uni Eropa dengan Otoritas Palestina, menggarisbawahi bahwa von der Leyen bertemu Perdana Menteri Mohammed Shtayyeh ketika dia mengunjungi wilayah tersebut pada Juni 2022.

Pertemuan untuk mengoordinasikan pengiriman bantuan internasional ke Palestina, sebut juru bicara itu, akan berlangsung di Brussel pekan depan.

"Uni Eropa secara aktif mencari solusi untuk situasi sulit rakyat Palestina," tambahnya.

 

Komisi Eropa bukanlah satu-satunya lembaga yang menandai peringatan 75 tahun berdirinya Israel pekan ini. Gedung-gedung di Polandia, Lithuania, dan Amerika Serikat dilaporkan diterangi dengan warna bendera Israel.

Dikutip dari nationaltoday.com, hari berdirinya Israel atau disebut pula Yom Haatzmaut mengikuti kalender Ibrani, yaitu hari kelima pada bulan Iyar, yang biasanya jatuh antara akhir April dan awal Mei. Tahun ini, momen itu akan jatuh pada 25-26 April.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya