4 Poin Utama Hasil KTT ke-42 ASEAN 2023, Para Pemimpin Sepakat Utamakan Kepentingan Rakyat

Hasil akhir KTT ke-42 ASEAN 2023 adalah para pimpinan negara menyepakati segala keputusan yang dibentuk harus mengutamakan kepentingan rakyat di kawasan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Mei 2023, 14:35 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 14:35 WIB
Konferensi pers oleh Presiden RI Jokowi didampingi oleh Menlu Retno Marsudi dan Mensesneg Pratikno usai KTT ke-42 ASEAN 2023 di Media Center, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Konferensi pers oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno usai KTT ke-42 ASEAN 2023 di Media Center, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Labuan Bajo - Rangkaian kegiatan KTT ke-42 ASEAN 2023 telah usai, dengan hasil akhir bahwa para pimpinan negara menyepakati segala keputusan yang dibentuk harus mengutamakan kepentingan rakyat di kawasan. 

"Ada pun beberapa kesimpulan dari KTT ini yang pertama, hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para Leaders, termasuk pelindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia," ucap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers usai KTT ASEAN 2023 di Media Center, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023). 

Dengan semangat tersebut, Jokowi mengajak para pemimpin di kawasan ASEAN untuk menindak tegas pelaku utama kejahatan. 

Kedua, terkait isu besar bagi ASEAN saat ini adalah terkait Myanmar. 

"Pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi dan 5 Point Consensus (5PC) memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders," tambahnya.

Dalam hal ini, Jokowi mengatakan bahwa ASEAN harus memegang kuat nilai inklusivitas karena kredibilitas ASEAN saat ini sedang dipertaruhkan. 

Indonesia, ujar Jokowi, pun siap untuk melakukan dialog dengan berbagai pihak di Myanmar termasuk junta militer dan seluruh stakeholders untuk kepentingan kemanusiaan. 

Namun selanjutnya, Jokowi menegaskan bahwa pendekatan terhadap pihak Myanmar bukan berarti pengakuan. 

"Saya tegaskan bahwa engagement bukan recognition. Melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan," tegasnya. 

Ketiga, para pemimpin juga menyepakati penguatan kerja sama ekonomi, salah satunya pembentukan ekosistem mobil listrik. 

"ASEAN sepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia sehingga hilirisasi industri menjadi kunci," paparnya kemudian. 

Implementasi Mata Uang ASEAN

Konferensi pers oleh Presiden RI Jokowi didampingi oleh Menlu Retno Marsudi dan Mensesneg Pratikno usai KTT ke-42 ASEAN 2023 di Media Center, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Konferensi pers oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno usai KTT ke-42 ASEAN 2023 di Media Center, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Lebih jauh lagi, poin keempat dari kesepakatan pemimpin ASEAN adalah terkait implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara. 

"Hal ini sepakat untuk diperkuat dan sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN supaya ASEAN semakin kuat dan mandiri," tambahnya lagi. 

Infografis Otomotif Indonesia
Indonesia masih juarai penjualan mobil se-ASEAN (liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya