Liputan6.com, Landgraaf - Pria berusia 82 tahun di Landgraaf Belanda mengatakan kepada surat kabar lokal bahwa dia menyimpan jenazah orang tuanya di freezer. Sang ayah yang meninggal pada usia 101 tahun. "Saya tidak ingin melepaskannya, atau saya akan merindukannya," ucapnya.
Mengutip dari news.sky.com, Minggu (21/5/2023), pria itu kemudian ditangkap karena menyimpan jasad ayahnya di lemari pembeku makanan. Polisi di Kota Landgraaf dilaporkan menemukan jenazah itu setelah muncul kekhawatiran dari seorang dokter keluarga yang mencemaskan kesehatan ayah berusia 101 tahun itu.
Baca Juga
Media Belanda juga melaporkan bahwa putra dari pria yang meninggal itu, tidak mau jauh dari jasad sang ayah karena khawatir merasa rindu.Â
Advertisement
Surat kabar De Limburger mengatakan putranya telah mengklaim untuk mengambil dan memasukkan jasad sang ayah ke dalam freezer setelah meninggal karena sebab alami 18 bulan yang lalu. Alasannya demi bisa terus berbicara dengan ayahnya.Â
Polisi kemudian menyelidiki apakah ada penipuan yang telah dilakukan olehnya terkait penyimpanan jenazah tersebut.
Pejabat dan dewan yang mengunjungi rumah tersebut dikatakan telah menggambarkan suasana di rumah pria itu seperti 'kekacauan', dan memberi laki-laki berusia 82 tahun itu waktu sepekan untuk membereskannya.
Jasad Korban Sekte Sesat Kenya yang Mati Kelaparan Kini 73, Diperkirakan Terus Bertambah
Berbicara mengenai jenajah, polisi menemukan 73 jasad yang sebagian besar dari kuburan massal di sebuah hutan di Kenya timur belum lama ini. Diduga pengikut sekte Kristen itu percaya bahwa mereka akan pergi ke surga jika mereka kelaparan, kata pihak berwenang.
Jumlah korban tewas diduga anggota sekte sesat Kenya, yang berulang kali meningkat saat penggalian dilakukan, diperkirakan bisa bertambah lagi.
Palang Merah Kenya mengatakan 112 orang telah dilaporkan hilang ke meja pelacakan dan konseling yang telah didirikan di rumah sakit setempat.
Pengikut self-proclaimed Good News International Church telah tinggal di beberapa pemukiman terpencil di area seluas 800 acre (324 hektar) di dalam Hutan Shakahola.
emboi mengatakan penyelidik telah menerima bala bantuan dan mampu menjangkau lebih banyak wilayah.
Pemimpin kultus, Paul Mackenzie, ditangkap pada 14 April menyusul informasi yang menunjukkan adanya kuburan dangkal yang berisi setidaknya 31 jenazah pengikutnya.
14 anggota kultus lainnya dilaporkan berada dalam tahanan polisi.
Advertisement
Dikira Tumpukan Sampah, Ternyata Jasad Manusia Mengapung di Pesisir Teluk Tomini
Bukan hanya di luar negeri, di Indonesia juga pernah ditemukan tumpukan jenzah di sebuah pantai Teluk Tomini. Hilang sejak 24 April 2023, seorang wanita berinisial MA ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.Â
Wanita paruh bawa itu ditemukan mengapung di laut Desa Bintalahe, Kecamatan Kabila Bone. Jasadnya tersebut pertama kali ditemukan nelayan yang berjarak kurang lebih 100 meter dari bibir pantai.
Jasa itu ditemukan oleh para nelayan pulang dari melaut. Saat mendekati pantai, mereka melihat seperti ada benda yang mengapung.
Awalnya, mereka mengira, jika yang mengapung tersebut hanyalah tumpukan sampah yang terbawa ombak. Namun, makin dekat, terlihat seperti sosok tubuh manusia.
Dengan rasa penasaran, mereka kemudian mendekati benda yang mengapung tersebut. Benar saja, setelah mereka dekati, yang mengapung itu bukanlah sampah, melainkan tubuh manusia dengan posisi tertelungkup.
Melihat hal itu, nelayan sekitar kemudian melaporkan penemuan jasad itu kepada pemerintah setempat. Oleh pemerintah setempat kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian untuk melakukan evakuasi.
Jasad Pria Ditemukan Tersangkut di Batu Karang Pantai Candrian Banyuwangi, Kondisinya Sudah Membusuk
Ada juga jasad pria tanpa busana tak dikenal ditemukan di Pantai Candrian, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Kondisinya pun sudah membusuk. Posisinya tergeletak di sebuah batu karang.Â
Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan mengatakan, kala itu kedua saksi merasa takut sehingga langsung pulang. Esok harinya mereka baru menginformasikan penemuan mayat tersebut kepada aparat.
Usai mendapat laporan Aparat dari Polsek Pesanggaran, Satpolairud, dan TNI AL Banyuwangi kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengecek keberadaan mayat tersebut. Kala itu petugas menggunakan kapal.
Sayangnya, kala itu cuaca sedang memburuk, sehingga petugas kesulitan. Kapal yang digunakan, kata Lita, tak bisa mendekat ke lokasi mayat sebab ombak tinggi dan daerah itu dipenuhi batu karang.
Advertisement