Badai Pasir Terjang Mesir Robohkan Papan Reklame dan Tewaskan 4 Orang, Sejumlah Pelabuhan Ditutup

Badai pasir terjadi di Mesir pada Kamis 1 Juni 2023 dan memicu papan reklame di sebuah jembatan roboh.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Jun 2023, 16:31 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2023, 16:31 WIB
Papan reklame roboh di lingkungan Ghamra di Kairo tengah pada 1 Juni 2023 saat terjadi badai pasir. (AFP)
Papan reklame roboh di lingkungan Ghamra di Kairo tengah pada 1 Juni 2023 saat terjadi badai pasir. (AFP)

Liputan6.com, Kairo - Badai pasir terjadi di Mesir pada Kamis 1 Juni 2023 dan memicu papan reklame di sebuah jembatan roboh.

Satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka pada hari Kamis setelah papan reklame ambruk di atas kendaraan yang melintas di October Bridge (Jembatan Oktober) di Kairo Tengah, saat angin kencang dan badai pasir mendatangkan malapetaka di ibu kota dan di seluruh negeri.

Menurut situs berita Ahram Arabic yang dikutip Jumat (2/6/2023), sebuah papan reklame runtuh di atas mobil dan sepeda motor yang sedang berjalan di October Bridge dekat Stasiun Metro El-Demerdash, yang mengakibatkan luka-luka.

Beberapa kendaraan ambulans dikirim ke lokasi kecelakaan untuk mengangkut mereka yang terluka ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.

Pengguna media sosial berbagi foto beberapa papan reklame yang runtuh di jalan-jalan utama di New Cairo (Kairo Baru) dan Suez-Cairo Road (Jalan Suez-Kairo).

Sebelumnya pada hari Kamis, Egyptian Meteorological Authority (EMA) atau Otoritas Meteorologi Mesir menyarankan masyarakat untuk menghindari kontak langsung dengan sinar matahari dan memakai masker di luar ruangan dalam dua hari ke depan karena angin kencang, badai pasir, dan gelombang panas.

Mengutip The National, ada tiga korban jiwa lainnya yang disebabkan oleh badai tersebut, yang menimbulkan kemacetan lalu lintas besar di ibu kota Mesir dan memaksa pihak berwenang untuk menutup dua pelabuhan Laut Merah.

Polisi mengatakan papan reklame lain runtuh di kota satelit Kairo pada tanggal 10 Ramadhan, menimpa seorang gadis hingga tewas. Seorang pria juga terbunuh di Provinsi Menufiyah Delta Nil ketika sebuah pohon kurma jatuh menimpanya.

Di kota Laut Merah Suez, sebelah timur Kairo, seorang pemuda jatuh hingga tewas ketika kehilangan keseimbangan saat menyaksikan badai dari balkon lantai empat.

 

Ubah Langit Jadi Oranye hingga Warga Mengemudi Lawan Arah Hindari Badai

Masjid Mohammed Ali dan Cairo Citadel (Benteng Kairo) sebagian tertutup oleh badai pasir di Kairo pada 1 Juni. (AFP)
Masjid Mohammed Ali dan Cairo Citadel (Benteng Kairo) sebagian tertutup oleh badai pasir di Kairo pada 1 Juni. (AFP)

Mengutip The National, badai pasir besar pada hari Kamis mengubah langit di atas Kairo menjadi oranye dan membawa papan reklame raksasa menabrak mobil, menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya, kata polisi dan saksi mata.

 

Papan reklame raksasa yang runtuh di Kairo terletak di jembatan layang dan October Bridge. Arteri utama yang menghubungkan tepi timur dan barat Sungai Nil dan mengular melalui jantung kota berpenduduk lebih dari 20 juta orang, kata polisi.

Polisi mengarahkan lalu lintas menjauh dari jembatan, menciptakan lalu lintas bemper ke bemper di sebagian besar pusat kota selama berjam-jam.

Secara terpisah, rekaman yang diposting online menunjukkan dinding pasir raksasa bergerak melintasi jalan gurun Kairo-Suez, memaksa pengendara yang panik untuk berbalik dan berkendara berbahaya melawan lalu lintas untuk menghindari terjebak dalam badai.

Pihak berwenang mengatakan mereka telah menutup pelabuhan Suez dan Zaitiyat di Laut Merah menghadapi angin berkecepatan 26 knot dan gelombang setinggi hingga 4 meter.

Badai pasir yang dikenal sebagai Khamasin biasa terjadi di Mesir selama musim semi dan awal musim panas, tetapi badai sebesar ini jarang terjadi.

Pelabuhan Tutup

Bendera Mesir berkibar di Terusan Suez (AFP)
Bendera Mesir berkibar di Terusan Suez (AFP)

Laporan Ahram Arabic menyebut, Zona Ekonomi Terusan Suez mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka menutup Pelabuhan El-Arish di Mediterania karena kondisi cuaca yang tidak stabil, kecepatan angin yang tinggi, dan gelombang laut yang tinggi.

Otoritas Pelabuhan Laut Merah juga mengumumkan penutupan pelabuhan Suez dan Zeitiyat di Kegubernuran Suez, efektif hari Kamis pukul 16.00 sore karena kondisi cuaca yang buruk.

Dilaporkan intensitas angin berkisar antara 24-26 knot dari arah barat daya, disertai tinggi gelombang 3-4 meter dan badai pasir.

Otoritas Pelabuhan Laut Merah menambahkan bahwa semua navigasi dan aktivitas maritim ditangguhkan untuk memastikan keamanan maritim.

 

Badai Pasir Diperkirakan Berlanjut

Menteri Lingkungan Hidup Yasmine Fouad mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Sistem Peringatan Dini kementerian memproyeksikan bahwa angin kencang yang mendorong lebih banyak badai pasir akan berlanjut pada hari Jumat, 2 Juni, di beberapa wilayah Kairo Raya, Pantai Utara, dan Mesir Hulu.

Fouad mencatat bahwa kementerian lingkungan terus memantau indikator kualitas udara melalui sistem yang diterapkan di Mesir. Dia mengimbau warga lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan untuk sementara menahan diri dari kegiatan di luar ruangan untuk menghindari angin kencang yang menimbulkan pasir dan debu.

Kementerian Lingkungan Hidup Mesir unit Environment's Central Operations Room mengoperasikan hotline 24/7 – 19808 – untuk menerima keluhan dari warga tentang sumber polusi udara, kata Fouad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya