Hujan Lebat di Jepang Tewaskan 1 Orang, 2 Juta Penduduk Diimbau Evakuasi

Badan cuaca negara itu telah memperingatkan potensi tanah longsor, banjir, dan bencana lainnya di wilayah Jepang barat, tengah, dan timur karena hujan lebat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Jul 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2023, 18:00 WIB
Badai Tropis Okinawa Jepang
Badai tropis yang sangat kuat diperkirakan mendekati Okinawa antara 1 Juni 2023 sore hingga 2 Juni 2023. Badan cuaca mengimbau warga agar mewaspadai angin kencang yang merusak, ombak tinggi, dan hujan lebat. (AP Photo/Hiro Komae)

Liputan6.com, Tokyo - Hujan lebat mengguyur sejumlah wilayah di Jepang telah menyebabkan satu orang tewas dan setidaknya satu orang hilang. Hal ini diungkapkan pihak berwenang pada Sabtu (1/7/2023), sambil mengeluarkan peringatan evakuasi bagi hampir dua juta penduduk.

Dilansir Straits Times, Sabtu, di prefektur Yamaguchi, "seorang pria ditemukan tewas" di dalam mobil yang hanyut ke sungai, kata seorang pejabat polisi setempat kepada AFP.

Badan cuaca negara itu telah memperingatkan potensi tanah longsor, banjir, dan bencana lainnya di wilayah Jepang barat, tengah, dan timur, karena hujan lebat.

Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana mengeluarkan perintah evakuasi tidak wajib, bagi sekitar 1.855.000 penduduk di delapan prefektur Jepang barat, termasuk Oita dan Yamaguchi. 

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim mengintensifkan risiko hujan lebat di Jepang dan di tempat lain, karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air.

Sebelumnya, Jepang juga dilanda hujan lebat pada tahun 2021 hingga memicu tanah longsor dahsyat di pusat kota resor Atami yang menewaskan 27 orang.

Dan pada tahun 2018, bencana banjir dan tanah longsor menewaskan lebih dari 200 orang di Jepang barat. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya