Penusukan di Seoul Korsel Tewaskan 1 Orang, Pelaku Ditangkap dan Berteriak Tak Ingin Hidup

Insiden serangan penusukan yang langka terjadi di Seoul, Korea Selatan dengan cepat mulai beredar di media sosial berbahasa Korea.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Jul 2023, 19:12 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2023, 19:10 WIB
Polisi menyelidiki lokasi serangan pisau atau penikaman di dekat stasiun kereta bawah tanah Sillim di barat daya Seoul pada 21 Juli 2023. (YONHAP / AFP)
Polisi menyelidiki lokasi serangan pisau atau penikaman di dekat stasiun kereta bawah tanah Sillim di barat daya Seoul pada 21 Juli 2023. (YONHAP / AFP)

Liputan6.com, Seoul - Serangan pisau terjadi Seoul, Korea Selatan (Korsel).

"Satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika seorang pria mengamuk di dekat stasiun kereta bawah tanah di ibu kota Korea Selatan, Seoul pada Jumat (21 Juli)," kata polisi kepada AFP.

Serangan penusukan itu terjadi di dekat stasiun kereta bawah tanah Sillim di Seoul barat daya, kata polisi, menambahkan bahwa tersangka telah ditahan oleh petugas di tempat kejadian.

"Tersangka adalah seorang pria berusia 30-an dan dia tidak terlihat mabuk. Kami menanyai dia tentang motif kejahatannya," kata mereka.

Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa serangan itu terjadi di dekat Exit 4 Stasiun Sillim pada pukul 14.07.

Video yang diposting di saluran YouTube stasiun televisi lokal YTN menunjukkan petugas tanggap darurat berjubah oranye berlari menuju lokasi kejadian sambil membawa tandu.

Polisi Korsel telah menutup daerah itu dengan garis polisi, demikian menurut rekaman video tersebut.

"Pria itu berteriak dia tidak ingin hidup lagi karena dia ditangkap oleh polisi," lapor YTN.

Rekaman yang beredar di YTN menunjukkan polisi menangkap tersangka, yang duduk di tangga dan tampak duduk pasif saat polisi bersenjata mendekatinya dan menahannya.

"Orang-orang berlari ke toko saya, memberi tahu saya bahwa seorang pria dengan pisau besar menikam orang. Kami mengunci pintunya," kata seorang pemilik toko di daerah itu kepada YTN.

Saksi mata mengatakan tersangka menikam seorang pria yang sedang berbicara di telepon dari belakang beberapa kali sebelum melarikan diri dan menyerang lebih banyak orang, lapor surat kabar Chosun Ilbo.

"Keempat korban dilaporkan laki-laki," tambahnya.

Insiden serangan langka di Seoul dengan cepat mulai beredar di media sosial berbahasa Korea.

"Jangan datang ke Sillim sekarang. Ada orang gila mengamuk melakukan penusukan. Saya menelepon polisi setelah melihat seseorang terluka di tanah," tulis salah satu pengguna dengan akun sanong_cos di Twitter.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tingkat Kejahatan Rendah

Ilustrasi bendera Korea Selatan (unsplash)
Ilustrasi bendera Korea Selatan (unsplash)

Menurut data statistik resmi, Korea Selatan merupakan negara yang sangat aman. Dengan tingkat pembunuhan hanya 1,3 per 100.000 orang pada tahun 2021.

Sebagai perbandingan, Amerika memiliki 7,8 kematian akibat pembunuhan per 100.000 orang, menurut Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Korsel.

Umumnya orang Korea Selatan adalah penembak terlatih, karena semua pria harus menjalani sekitar dua tahun wajib militer. Tetapi negara itu memiliki undang-undang kontrol senjata yang ketat dan sangat sulit bagi warga sipil untuk mendapatkan senjata api. Kejahatan terkait senjata pun hampir tidak pernah terdengar.

 

 


Rentetan Insiden Penusukan

Ilustrasi penusukan. (Unsplash)
Ilustrasi penusukan. (Unsplash)

Kendati demikian sejauh ini tercatat ada beberapa kejahatan penusukan terhadap orang selama beberapa tahun terakhir.

Awal tahun ini di kota selatan Busan, seorang fanatik drama kriminal berusia 23 tahun menikam sampai mati seorang wanita yang dia temui online, lapor media lokal.

Pada bulan Maret, seorang wanita berusia 37 tahun dituduh melukai tiga orang dengan pisau di kereta bawah tanah, diduga setelah seseorang memanggilnya "ajumma" - sebutan untuk seorang wanita paruh baya.

Tahun lalu, seorang pria menikam mantan rekan kerjanya hingga tewas di stasiun kereta bawah tanah setelah membuntutinya selama bertahun-tahun. Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara puluhan tahun.


6 Orang Tewas dalam Insiden Penusukan di TK China, 3 Siswa Ikut Jadi Korban

Ilustrasi Korban Penusukan
Ilustrasi Korban Penusukan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sebelumnya, insiden penusukan terjadi di sebuah taman kanak-kanak (TK) di Provinsi Guangdong, China pada Senin (10/7/2023). Tragedi ini menewaskan enam orang termasuk di antaranya tiga siswa. 

Insiden tersebut terjadi pukul 07.40 waktu setempat.

Dilansir BBC, Senin (10/7/2023), pejabat kota setempat mengatakan korban lainnya adalah seorang guru dan dua orang tua. Selain korban tewas, satu orang dilaporkan terluka. 

Polisi mengatakan pihaknya telah menangkap pria berusia 25 tahun dengan nama belakang Wu di Kota Lianjiang.

Pria itu ditangkap pada pukul 08.00 waktu setempat. Polisi menyebut serangan penikaman ini sebagai kasus "penyerangan yang disengaja".

Seorang pemilik toko yang bekerja di dekat taman kanak-kanak (TK) tersebut mengatakan kepada BBC bahwa daerah sekitarnya telah ditutup.

Serangan itu telah memicu percakapan luas di seluruh platform media sosial China, dengan banyak pengguna yang mengaku terkejut atas insiden penusukan yang terjadi.

Kejahatan dengan kekerasan relatif jarang terjadi di China, tetapi negara itu telah mengalami serangkaian serangan pisau dalam beberapa tahun terakhir, targetnya termasuk beberapa di sekolah.

 

 

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya