Pelaku Penembakan Tewas, Joe Biden Bersyukur Penduduk Maine Kini Bisa Hidup Tenang

Presiden Joe Biden Joe Biden mengatakan dia bersyukur penduduk Maine selamat setelah menghabiskan hari-hari yang menakutkan dengan bersembunyi di rumah mereka.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Okt 2023, 14:02 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2023, 14:02 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. Kemlu AS)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joe Biden mengatakan bahwa dia bersyukur penduduk Maine selamat setelah menghabiskan hari-hari yang menakutkan dengan bersembunyi di rumah mereka.

Joe Biden dalam pernyataan Jumat (27/10) malam setelah tersangka penembakan di Maine ditemukan tewas, mengatakan pemerintahannya akan terus menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendukung masyarakat Maine.

Presiden juga mengulangi seruannya kepada Kongres untuk mengatasi kekerasan bersenjata, dikutip dari laman CNN, Sabtu (28/10/2023).

“Warga Amerika seharusnya tidak hidup seperti ini,” katanya dalam pernyataan itu.

“Saya sekali lagi menyerukan kepada Partai Republik di Kongres untuk memenuhi kewajiban mereka menjaga keamanan rakyat Amerika."

"Hingga hari itu tiba, saya akan terus melakukan segala daya untuk mengakhiri kekerasan akibat senjata api. Komunitas Lewiston dan seluruh warga Amerika berhak mendapatkan hal tersebut."

Gedung Putih mengatakan, Joe Biden telah berbicara melalui sambungan telepon sebanyak dua kali malam ini dengan Gubernur Maine Janet Mills membahas kasus penembakan.

Sebelumnya, seorang pria yang diduga membunuh sejumlah orang dalam penembakan massal di Maine, Amerika Serikat (AS), ditemukan tewas setelah perburuan selama tiga hari. 

Komisaris Keamanan Publik Maine Michael Sauschuck mengatakan bahwa Robert Card (40) ditemukan tewas usai menembak dirinya sendiri. Ia mengatakan jasad itu ditemukan pada pukul 19.45 waktu setempat pada Jumat (27/10/2023) di dekat sungai di Air Terjun Lisbon.

Dia mengatakan banyak rincian yang dirahasiakan karena pihak berwenang ingin berbicara dengan keluarga korban penembakan terlebih dahulu.

"Tersangka penembakan Rabu malam telah ditemukan dan meninggal," kata Kantor Sheriff Kabupaten Androscoggin melalui Facebook, seperti dikutip BBC, Sabtu (28/10/2023).

Lokasi Penemuan Pelaku Penembakan

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Pada konferensi pers di Balai Kota Lewiston, Gubernur Maine Janet Mills mengatakan jasad tersebut ditemukan di Lisbon, dekat tempat penembakan massal terjadi.

"Saya bernapas lega malam ini mengetahui bahwa Robert Card tidak akan menjadi ancaman bagi siapa pun," katanya.

Gubernur Mills mengatakan penemuan jenazah tersangka akan membuat masyarakat setempat harus melewati masa trauma yang luar biasa. 

Meski jasad tersangka telah ditemukan, Kepala Polisi Lewiston David St Pierre menyebut bahwa pekerjaannya masih belum selesai. 

"Kami akan berduka untuk keluarga yang kehilangan orang yang dicintai, kami akan terus bekerja, kami akan bertahan dan kami akan menjadi orang yang lebih baik karenanya," lanjutnya.

Serangan yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Ilustrasi Penembak.
Ilustrasi Penembak. (Rudy and Peter Skitterians/Pixabay)

Dr John Alexander, kepala petugas medis di sana, menyebut serangan itu "belum pernah terjadi sebelumnya” di kota kecil itu. Dia mengatakan sekitar 50 penyedia layanan kesehatan, perawat, terapis pernapasan, dan ahli bedah menjawab panggilan tersebut untuk membantu merawat para korban.

Polisi Negara Bagian Maine mengatakan tersangka baru-baru ini melaporkan masalah kesehatan mental, termasuk "mendengar suara-suara dan ancaman untuk menembak instalasi militer di selatan Maine". Robert Card dilaporkan dirawat di fasilitas perawatan kesehatan mental pada musim panas, setelah berperilaku tidak menentu selama pelatihan di Akademi Militer AS.

Polisi membantah laporan sebelumnya bahwa dia adalah seorang instruktur senjata api, dan mengatakan "tidak ada indikasi dia mengikuti kursus persenjataan tingkat lanjut".

Gubernur Maine Janet Mills, mantan penduduk Lewiston, menyebutnya sebagai "hari kelam" bagi negara bagiannya dan berjanji "untuk mencari keadilan penuh bagi para korban dan keluarga mereka". 

Maine Memiliki Tingkat Peristiwa Penembakan Rendah daripada Bagian Lain di AS

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Rudy and Peter Skitterians/Pixabay).

Maine memiliki tingkat pembunuhan terendah dibandingkan negara bagian mana pun di AS. Salah satu penulis paling terkenal di negara bagian itu, penulis horor Stephen King, mengatakan penembakan itu terjadi di dekat rumahnya.

"Ini adalah kegilaan atas nama kebebasan," tulisnya di X, yang secara resmi merupakan Twitter, dan juga menyerukan undang-undang keamanan senjata baru untuk mengatur senapan serbu.

Sementara itu, FBI dan lembaga penegak hukum federal AS lainnya membantu polisi lokal dan negara bagian dalam perburuan tersebut. Negara-negara tetangga juga menyediakan sumber daya dan tetap waspada, karena tersangka bisa saja melakukan perjalanan melintasi batas negara bagian.

Pejabat perbatasan Kanada juga telah diperingatkan untuk mewaspadai tersangka.

Infografis Penembakan Jacob Blake Picu Kerusuhan Rasial. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Penembakan Jacob Blake Picu Kerusuhan Rasial. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya