Liputan6.com, Dubai - Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Data Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Myrna Asnawati Safitri mengatakan, pihaknya sangat terbuka dengan pihak swasta untuk bekerja sama dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon di IKN.
Hal ini ia sampaikan saat ditanyai soal strategi apa yang dilakukan oleh OIKN dalam mencapai target Net Zero 2045.
Baca Juga
"Salah satu prinsip yang perlu kita patuhi adalah menerapkan pembangunan rendah karbon. Kemarin, kami baru saja meluncurkan peta jalan strategi Net Zero," kata Myrna dalam diskusi bertajuk Transforming to Inclusive Green Economy Development Framework Towards Net Zero Emissions, Senin (4/12/2023) sore di side event COP28, Dubai.
Advertisement
"Kami juga tengah bekerja sama dengan sejumlah organisasi swasta guna untuk mencapai target reforestasi di Nusantara," kata Myrna Asnawati Safitri.
"Kami juga terbuka dengan pihak swasta lainnya terkait pembangunan rendah karbon, dengan pengelolaan sampah misalnya."
Langkah berupa peluncuran proyek kerja sama seperti pembangunan hijau juga akan dilakukan ke depannya di Nusantara, bekerja sama dengan pihak swasta.
Sementara itu, dalam diskusi yang sama Managing Director Head of Climate Change Finance HSBC Asia Pacific Justin Wu melihat peluang Indonesia ke depannya dari kaca mata pertumbuhan ekonomi.
Saya sangat setuju dengan hal itu, karena, dalam beberapa hal, kalau dipikir-pikir, kan, kami sendiri dan banyak bank lain membiayai pembangunan
"Pertumbuhan ekonomi mengesankan yang dicapai di Indonesia merupakan hasil pembangunan dan pendanaan yang cukup besar."
"Kami sendiri dan banyak bank lain juga membiayai pembangunan di Indonesia selama empat sampi lima dekade terakhir. Sekarang, dalam 30 atau 40 tahun ke depan ketika kita perlu mencapai net zero, kita perlu mencapai ekonomi Net Zero."
Dalam penjelasannya, Justin Wu juga menyampaikan ketertarikan pihak swasta melihat daya saing dari Indonesia sehingga bisa berinvestasi.
"Daya saing Indonesia menarik pendanaan swasta. Maksud saya, selalu ada persaingan kutipan tanpa tanda kutip antar negara, tetapi menurut saya ini bukan semacam kompetisi terkait Net Zero. Ini bisa menjadi satu hal yang bagus."
Nusantara's Net Zero Emission Strategy Diluncurkan Kepala OIKN Bambang Susantono di COP28 Dubai 2023
Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono secara resmi meluncurkan dokumen Nusantara's Net Zero Emission Strategy di COP28 Dubai, UEA, Minggu (3/12/2023).
“Secara resmi saya meluncurkan Strategi Net Zero Emission Nusantara,” kata Kepala OIKN Bambang Susantono yang kemudian disambut oleh tepuk tangan oleh tamu undangan.
“Saya juga meminta agar semua pemerintah subnasional di seluruh dunia mengambil tindakan kolektif dan langkah-langkah tegas dan berdampak untuk melawan meningkatnya ancaman lingkungan yang kita hadapi.”
Dalam pesannya, Bambang Susantono juga menegaskan agar semua pihak secara bersama-sama memulai perjalanan menuju dunia yang lebih berkelanjutan dan punya manfaat bagi generasi mendatang.
Bambang Susantono juga menyebut bahwa strategi ini mencerminkan tekad Indonesia untuk memenuhi target iklim sekaligus mengatasi tantangan yang dihadapi ibu kota baru.
“Strategi ini akan memainkan peran penting dalam mendukung upaya Indonesia untuk melakukan pembatasan emisi gas rumah kaca dan beradaptasi dengan lanskap iklim yang terus berkembang,” kata Bambang Susantono.
Advertisement
ADB Jadi Mitra Utama
Bambang Susantono juga menyampaikan terima kasih kepada mitra utamanya yaitu Asian Development Bank atas dukungan dan kolaborasinya.
Sementara itu Direktur Jenderal Asia Tenggara Asian Development Bank Winfried Wicklein mengatakan, merupakan suatu kehormatan untuk mendukung OIKN.
“Tidak hanya dalam strategi ini juga secara lebih luas, kolaborasi ini saya rasa diluncurkan tepat satu tahun yang lalu hingga saat ini,” ujar Winfried Wicklein.
Nusantara Bukan Sekedar Kota Biasa
Bambang Susantono juga menyebut bahwa sebagai ibu kota dengan konsep hutan pertama di dunia, Nusantara tidak akan menjadi sekadar kota biasa, namun kota hijau.
“Ini merupakan mercusuar harapan dan tindakan menuju masa depan kita yang berkelanjutan,” kata Bambang Susantono.
“Ambisi Nusantara adalah mencapai Net Zero Emisi pada tahun 2045, dan hal tersebut merupakan sebuah bukti atas dedikasi kami untuk memerangi perubahan iklim.”
“Tujuan ini selaras dengan tujuan Indonesia yang lebih luas untuk mengatasi tantangan global ini pada tahun 2060.”
Advertisement