Dipenjara 48 Tahun Atas Kejahatan Pembunuhan, Ternyata Pria AS Ini Tidak Bersalah

Meski telah dinyatakan tidak bersalah atas kasus pembunuhan pada tahun 1975, namun cobaan bagi Glynn Simmons belum berakhir. Dia kini harus berjuang menghadapi kanker hati stadium empat.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Des 2023, 15:01 WIB
Diterbitkan 22 Des 2023, 15:01 WIB
Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Hakim di Oklahoma membebaskan seorang pria yang menghabiskan 48 tahun dipenjara karena pembunuhan yang tidak dilakukannya. Berdasarkan data National Registry of Exonerations ini merupakan hukuman salah terlama yang diketahui terjadi di Amerika Serikat (AS).

Glynn Simmons (70) dibebaskan pada Juli setelah pengadilan distrik menemukan bahwa bukti penting dalam kasusnya tidak diserahkan kepada para pengacaranya, termasuk laporan polisi yang mendokumentasikan seorang saksi mengidentifikasi tersangka lain.

Pada Senin (18/12/2023), jaksa wilayah mengatakan tidak ada cukup bukti untuk membenarkan persidangan baru. Kemudian pada Selasa (19/12), Hakim Amy Palumbo menyatakan Glynn Simmons tidak bersalah.

"Pengadilan menemukan bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa pelanggaran yang menyebabkan Tuan Simmons divonis bersalah, dijatuhi hukuman, dan dipenjara ... tidak dilakukan oleh Tuan Simmons," kata Palumbo dalam putusannya, seperti dilansir BBC, Jumat (22/12).

Merespons putusan hakim, Glynn Simmons mengatakan, "Ini adalah pelajaran mengenai ketangguhan dan keuletan."

"Jangan biarkan siapa pun mengatakan kepada Anda bahwa hal ini tidak mungkin terjadi karena ini bisa terjadi."

Glynn Simmons menjalani hukuman 48 tahun, satu bulan, dan 18 hari penjara atas pembunuhan Carolyn Sue Rogers pada tahun 1974 dalam peristiwa perampokan toko minuman keras di pinggiran Oklahoma City.

Dia berusia 22 tahun ketika dirinya dan Don Roberts divonis bersalah dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1975. Hukumannya kemudian dikurangi menjadi penjara seumur hidup karena keputusan Mahkamah Agung AS mengenai hukuman mati.

Roberts sendiri telah dibebaskan pada tahun 2008.

Telah Menunggu Sangat Lama

Ilustrasi Penjara
Ilustrasi Penjara (Mohamed Hassan/Pixabay)

Glynn Simmons selama ini bersikukuh bahwa dia tidak bersalah dan mengatakan dia berada di negara bagian asalnya, Louisiana, pada saat pembunuhan terjadi.

Mengenakan sweter abu-abu dan topi fedora, Glynn Simmons tersenyum ketika pengadilan mengonfirmasi dia tidak bersalah pada Selasa. Kepada wartawan dia menuturkan telah menunggu momen ini "sangat, sangat lama".

"Apa yang sudah dilakukan tidak bisa dibatalkan, tapi bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Ketika diminta untuk menggambarkan keadaan emosionalnya, pengacaranya Joseph Norwood mengatakan kepada BBC News, "Jelas sekali kegembiraannya."

"Membayangkan dipenjara selama (hampir) 50 tahun karena sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan Anda pasti menjadi salah satu hal terburuk bagi kondisi mental seseorang," kata Norwood pada Kamis (21/12).

Berjuang Melawan Kanker Hati Stadium 4

Ilustrasi kanker hati
Ilustrasi kanker hati. (Dok. Anna Tarazevich/Pexels)

Meski gembira karena akhirnya menghirup kebebasan, Glynn Simmons kini tengah dihadapkan pada "cobaan" lain. Dia didiagnosis mengidap kanker hati stadium empat.

"Jadi, ini adalah kombinasi dari kegembiraan, mendapatkan kebebasannya, mendapatkan kembali namanya, membersihkan namanya," kata Norwood.

Menurut Norwood, Glynn Simmons merespons baik kemoterapi dan kondisinya membaik.

"Ini perjalanan yang luar biasa," ungkap Norwood.

Orang yang dihukum secara salah dan menjalani hukuman di Oklahoma berhak mendapatkan kompensasi hingga USD 175.000 atau sekitar Rp2,7 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya