Menlu Singapura: Hubungan dengan China Tidak Terpengaruh Pasca Ucapan Selamat ke Presiden Terpilih Taiwan

Singapura mengucapkan selamat kepada William Lai pada 14 Januari, setelah dia mengamankan kursi presiden Partai Progresif Demokratik (DPP) dalam Pilpres Taiwan 2024.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Feb 2024, 21:35 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2024, 21:35 WIB
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan memberikan keterangan usai pertemuan dengan Menlu Indonesia di Gedung Pancasila, Jakarta, (12/1). Kedatangan Menlu Singapura tersebut membahas penguatan hubungan bilateral. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Singapura - Hubungan Singapura yang kuat dan mendalam dengan China tidak terpengaruh setelah China menegur langkah Singapura mengucapkan selamat atas terpilihnya William Lai sebagai presiden Taiwan. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan pada Senin (5/2/2024).

Dalam jawaban tertulis atas pertanyaan anggota parlemen Dennis Tan tentang hubungan Singapura-China, Vivian mengatakan, "Singapura didekati oleh China dan kita menegaskan kembali pendekatan lama kita dan kebijakan 'Satu China'.

"Hubungan kita yang kuat dan mendalam dengan China tidak terpengaruh dan keterlibatan kita dengan China terus berjalan dengan cepat," ungkap Vivian, seperti dilansir CNA, Selasa (6/2).

Singapura mengucapkan selamat kepada William Lai pada 14 Januari, setelah dia mengamankan kursi presiden Partai Progresif Demokratik (DPP) dalam Pilpres Taiwan 2024.

Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) kemudian mengatakan, "Singapura memiliki persahabatan yang erat dan sudah berlangsung lama dengan Taiwan dan rakyat Taiwan, dan akan terus mengembangkan hubungan ini berdasarkan kebijakan 'Satu China'."

Juru bicara MFA menambahkan Singapura secara konsisten mendukung perkembangan hubungan lintas selat secara damai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


William Lai Dicap Membahayakan Taiwan

William Lai
William Lai yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden dan maju sebagai capres dari Partai Progresif Demokratik (DPP) memenangkan Pilpres Taiwan 2024. (Dok. AP)

William Lai, mantan wali kota Tainan, adalah pendukung kemerdekaan Taiwan. Saingan dan pengkritiknya mengatakan pemilihannya akan membahayakan Taiwan dan mengancam perdamaian dengan China.

Namun, Kantor Urusan Taiwan di Beijing menurut kantor berita Xinhua telah menegaskan bahwa pemungutan suara dalam Pilpres 2024 tidak akan menghalangi tren reunifikasi dengan China yang tidak terelakkan.

Sementara itu, China telah menegur negara-negara yang memberi selamat kepada William Lai atas kemenangannya, termasuk Singapura, Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Eropa.


Pesan China ke Singapura

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers pada 15 Januari menegaskan pihaknya segera melakukan protes serius ke Singapura.

"Para pemimpin Singapura menyatakan dalam beberapa kesempatan bahwa pertanyaan tentang Taiwan adalah garis merah bagi China," kata dia.

"China menghargai pernyataan tersebut dan berharap Singapura akan secara ketat mematuhi prinsip Satu China dan menjunjung tinggi hubungan persahabatan antara China dan Singapura secara keseluruhan melalui tindakan nyata."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya