Liputan6.com, Seoul - Korea Utara pada Rabu (14/2/2024) menembakkan beberapa rudal jelajah ke laut dalam uji coba kelima jenis senjata tersebut sejak Januari. Demikian diungkapkan militer Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya dan Amerika Serikat (AS) sedang menganalisis peluncuran yang terdeteksi di perairan timur laut Kota Wonsan. Militer Korea Selatan tidak segera memberikan jumlah pasti rudal yang ditembakkan atau seberapa jauh rudal terbang.
Baca Juga
Belum jelas pula apakah rudal-rudal tersebut ditembakkan dari darat atau dari aset laut.
Advertisement
"Militer kami telah meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan serta bekerja sama dengan mitra AS kami dan memantau dengan cermat tanda-tanda aktivitas lebih lanjut dari Korea Utara," kata Kepala Staf Gabungan seperti dilansir AP.
Para ahli menilai Korea Utara meningkatkan tekanan terhadap Korea Selatan dan AS pada musim pemilu dengan fokus jangka panjang memaksa Washington menerima gagasan Korea Utara sebagai negara dengan kekuatan nuklir serta mendapatkan konsesi keamanan dan ekonomi dari posisi yang kuat.
Uji Coba Rudal Keenam
Rudal jelajah, yang dirancang agar dapat bermanuver dengan baik seperti pesawat terbang kecil, merupakan salah satu dari sekian banyak senjata yang dikembangkan Korea Utara untuk mengalahkan pertahanan rudal, melengkapi sejumlah besar rudal balistik yang dirancang untuk ditembakkan dari darat dan laut.
Peluncuran terbaru ini merupakan peluncuran rudal keenam yang dilakukan Korea Utara pada tahun 2024, termasuk uji coba rudal jarak menengah berbahan bakar padat pertama negara tersebut pada 14 Januari, yang menunjukkan upaya mereka memajukan persenjataannya untuk menyasar sasaran-sasaran terpencil AS di Pasifik, termasuk pusat militer Guam.
Korea Utara awal tahun ini juga menguji rudal jelajah baru yang dirancang untuk ditembakkan dari kapal selam dan rudal jelajah jarak jauh dengan potensi jangkauan mencapai pangkalan militer AS di Jepang.
AS, Korea Selatan, dan Jepang di lain sisi telah memperkuat latihan militer gabungan dan mempertajam strategi pencegahan nuklir mereka.
Advertisement
Potensi Provokasi Militer Langsung
Akhir-akhir ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat agresif terhadap Korea Selatan, termasuk pernyataan bahwa dia akan mengabaikan tujuan jangka panjangnya, yaitu rekonsiliasi dan mengancam akan memusnahkan Korea Selatan dengan nuklir jika terprovokasi.
Ada kekhawatiran di Korea Selatan bahwa Kim Jong Un akan meningkatkan ancamannya dengan melakukan provokasi militer langsung, yang disebut berpotensi terjadi di sekitar perbatasan laut barat yang disengketakan antara kedua Korea dan telah menjadi lokasi pertempuran laut mematikan dalam beberapa tahun terakhir.