Liputan6.com, Limpopo - Kecelakaan bus kembali terjadi Afrika Selatan. Kabarnya hanya satu penumpang yang selamat dari peristiwa tersebut.
"45 orang tewas di Afrika Selatan setelah bus yang mereka tumpangi jatuh sekitar 50 meter (165 kaki) dari jembatan ke jurang," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Jumat (29/3/2024).
Baca Juga
Seorang gadis berusia delapan tahun, satu-satunya yang selamat, dibawa ke rumah sakit karena luka serius.
Advertisement
Bus tersebut menabrak penghalang dan terbakar ketika menghantam tanah di provinsi timur laut Limpopo.
Para penumpang tersebut adalah peziarah yang melakukan perjalanan dari ibu kota Botswana, Gaborone, menuju kebaktian Paskah di Kota Moria.
Kendaraan itu kehilangan kendali dan keluar dari jembatan di jalur pegunungan Mmamatlakala antara Mokopane dan Marken, sekitar 300 km (190 mil) utara Johannesburg, menurut lembaga penyiaran publik Afrika Selatan SABC.
Operasi penyelamatan berlangsung hingga Kamis (28/4) malam, dan beberapa korban tewas dilaporkan sulit dijangkau di tengah puing-puing.
Menteri Perhubungan Sindisiwe Chikunga, yang pergi ke lokasi kejadian, menyampaikan "belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang terkena dampak kecelakaan bus tragis".
Menteri Chikunga mengatakan pemerintah Afrika Selatan akan membantu memulangkan jenazah tersebut dan mengadakan penyelidikan penuh mengenai penyebab kecelakaan itu.
"Pikiran dan doa kami menyertai Anda selama masa sulit ini," tambahnya. "Kami terus mengimbau pengemudi yang bertanggung jawab setiap saat dengan kewaspadaan yang tinggi karena semakin banyak orang yang melintasi jalan raya pada akhir pekan Paskah ini."
Afrika Selatan memiliki catatan keselamatan jalan yang buruk.
Dalam pesan Paskah yang dirilis pada hari sebelumnya, Presiden Cyril Ramaphosa mendesak warga untuk "melakukan yang terbaik untuk menjadikan Paskah ini aman".
Ini seharusnya "bukan saat di mana kita duduk diam dan menunggu untuk melihat statistik tragedi atau korban jiwa di jalan kita",
Kecelakaan Bus Filipina Jatuh ke Jurang Sedalam 30 Meter, 17 Orang Tewas
Kecelakaan bus jatuh ke jurang juga terjadi di Filipina. Sejumlah penumpang dilaporkan meninggal dunia.
"Seorang penumpang yang terluka parah ketika sebuah bus terjun ke jurang di Filipina tengah telah meninggal, menjadikan jumlah korban tewas akibat kecelakaan itu menjadi 17," kata pihak berwenang pada Rabu (6/12/2023) seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA).
Bus itu membawa puluhan orang ketika remnya rusak di provinsi tengah Antique pada Selasa 5 Desember sore, kata gubernur setempat, Rhodora Cadiao, pada konferensi pers.
Tujuh orang berada dalam kondisi kritis sementara empat orang stabil dan dalam tahap pemulihan, kata Rhodora Cadiao.
Media lokal sebelumnya melaporkan bahwa 28 orang tewas dalam kecelakaan bus itu.
Cadiao mengatakan bus tersebut sedang melakukan perjalanan ke Culasi di Antique dari provinsi tetangga Iloilo ketika remnya tidak berfungsi di jalan yang berkelok-kelok dan jatuh sejauh 30 meter ke dalam jurang.
"Kami menyebut daerah itu sebagai kurva pembunuh. Bus kedua sudah jatuh di sana," kata Cadiao kepada stasiun radio DZRH.
Cadiao mengunjungi rumah sakit tempat para korban dirawat karena luka-lukanya. Dia menjanjikan bantuan pemerintah untuk biaya pengobatan dan pemakaman para korban.
"Ini jalan pegunungan, jadi bus terjatuh dari tempat tinggi. Itulah sebabnya dampaknya menimbulkan banyak korban jiwa," kata kepala badan bencana provinsi Roderick Train kepada AFP.
Berdasarkan saksi, kerusakan mekanis. Pengemudi kehilangan kendali, kemungkinan rem blong, kata Roderick Train.
"Kami mencari jasadnya hingga (Rabu) pagi ini," kata Train. "Sungguh melelahkan untuk naik dan turun."
Operasi penyelamatan di lokasi tersebut telah dihentikan setelah semua jenazah yang terlihat telah ditemukan, kata pemerintah Antique melalui Facebook.
"Desain teknik jalan ini sangat salah," kata Cadiao. "Saya mengutuk jalan itu."
Filipina terkenal dengan lemahnya peraturan transportasi umum dan buruknya pemeliharaan jalan.​
Advertisement
Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Nikaragua Tewaskan 16 Orang
Kecelakaan bus masuk ke jurang lainnya terjadi di Nikaragua dan menyebabkan 16 orang tewas, sebagian besar warga Venezuela.
"Kecelakaan lalu lintas di Nikaragua utara telah menewaskan 16 orang, termasuk 13 warga Venezuela yang diyakini sebagai migran," kata polisi, Kamis, mengutip AFP, Jumat (29/7/2022).
Kecelakaan bus itu--yang menyebabkan 47 orang lainnya cedera--terjadi Rabu, 27 Juli malam di persimpangan berbahaya di Pan-American Highway di Departemen Esteli.
"16 orang tewas, di antaranya lima wanita dan 11 pria--13 warga negara Venezuela, seorang Nikaragua dan dua lainnya belum diidentifikasi," kata polisi nasional dalam sebuah pernyataan, menggambarkan kecelakaan itu sebagai "bencana total."
Petugas meyakini insiden itu terjadi ketika sebuah bus yang melaju kencang menabrak dua mobil.
"Akibat tabrakan dan kecepatan berlebih, sopir bus kehilangan kendali dan (bus) jatuh ke jurang," kata keterangan polisi.
Pada Kamis 28 Juli, bus yang dalam kondisi terbalik masih berada di jurang sedalam sekitar 80 meter (260 kaki), kata seorang reporter AFP di tempat kejadian.
Sopir Bus Ditangkap
"Ada banyak yang terluka, terdengar tangisan orang, beberapa memanggil teman mereka, anak-anak - itu menyakitkan," kata penduduk setempat Mario Jose Rugama.
"Orang-orang malang itu, ketika mereka berteriak - mereka keluar dengan patah tulang, berlumuran minyak karena bus terbalik .... jadi orang-orang tersiram dengan minyak panas."
Seperti diketahui, banyak migran yang berusaha mencapai Amerika Serikat melewati Nikaragua dan negara-negara lain di Amerika Tengah.
Mengutip Anadolu Agency, bus tersebut sedang melakukan perjalanan dari Managua ke perbatasan yang menghubungkan Nikaragua dengan Honduras ketika jatuh ke lereng berbahaya yang dikenal sebagai "La Cucamonga."
"Sopir bus ditahan sampai penyelidikan selesai," kata pihak berwenang.
Dalam video yang diterbitkan oleh media lokal, warga dan petugas pemadam kebakaran terlihat berusaha memindahkan bus yang terbalik.
"Polisi Nasional menyatakan solidaritasnya dengan keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam kecelakaan serius ini, dan meminta pengemudi untuk menghormati aturan keselamatan jalan," demikian menurut pernyataan kepolisian setempat.
Kecelakaan itu adalah yang terbaru dari serangkaian kecelakaan mematikan di rute tersebut, yang merupakan bagian dari jalur para migran yang berusaha mencapai Amerika Utara. Jalan Raya Pan-Amerika adalah jalan utama yang menghubungkan perbatasan Nikaragua dengan wilayah lainnya.
Kecelakaan Bus di Kenya
Sebelumnya, mengutip Al Jazeera, Senin 26 Juli 2022, sebanyak 34 orang tewas di Kenya tengah akibat bus penumpang yang mereka naiki banting setir dari jembatan yang sedang dilintasi bus dan jatuh ke dalam lembah sungai.
Sementara itu, surat kabar The Daily Nation dan The Standard melaporkan bahwa kecelakaan naas itu tepat terjadi pada Minggu malam di Distrik Tharaka Nithi, Kenya Tengah.
Bus yang disebutkan milik perusahaan Modern Coast itu melakukan perjalanan dari Meru ke salah satu kota pelabuhan, yaitu Mombasa tiba-tiba terbanting dari Jembatan Nithi. Lalu jatuh ke lembah sejauh 40 meter di bawah, atau dari atas jembatan tersebut.
The Nation mengutip Komisaris Tharaka Nithi County Nobert Komora menyebut bahwa penyelidikan awal terjadinya kecelakaan naas ini menemukan indikasi bahawa rem bus mungkin blong. Sehingga membuat pengemudinya memilih untuk banting setir tepat berada di tikungan tajam di atas jembatan yang menjadi tempat kejadian kecelakaan naa tersebut.
Otoritas Transportasi dan Keselamatan Nasional Kenya dan  Otoritas regulasi transportasi Kenya, telah memerintahkan semua bus milik Modern Coast untuk ditangguhkan operasionalnya, kebijakan tersebut merupakan rangkaian proses sanksi sambil menunggu penyelidikan atas kecelakaan itu.
Advertisement