17 April 1986: Jurnalis Inggris John McCarthy Diculik Saat Perang Lebanon Pecah

Jurnalis John McCarthy (30) bekerja di World Wide Television News (WWTN) yang berbasis di London.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Apr 2024, 06:05 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2024, 06:05 WIB
Ilustrasi Penculikan. (Freepik)
Ilustrasi Penculikan. (Freepik)

Liputan6.com, Beirut - John McCarthy, seorang jurnalis TV Inggris, diculik dalam perjalanan ke bandara di ibu kota Lebanon yang dilanda perang. McCarthy (30) bekerja di World Wide Television News (WWTN) yang berbasis di London.

Duta Besar Inggris, John Gray, menulis surat kepada warga Inggris di Beirut tiga hari lalu, mendesak mereka untuk pergi tetapi McCarthy menunggu sampai dia mendapat kabar dari atasannya.

Dia sedang dalam perjalanan ke bandara ketika diculik. Seorang penjaga bersenjata dan mobil pengawal tidak mampu menghentikan penculikannya, dikutip dari laman BBC, Rabu (17/4/2024).

Wakil presiden WWTN Robert Burke mengatakan kepada surat kabar Guardian: "Sebuah mobil memblokir jalan dekat bandara. Empat pria bersenjata muncul dari mobil, menyita mobil McCarthy dan pergi bersamanya ke tujuan yang tidak diketahui."

Tak lama setelah penculikan ini, muncul pemberitaan yang menyebut telah ditemukan tiga jenazah yang diyakini adalah sandera asal Inggris. Mereka ditemukan di jalan-jalan Beirut.

Tampaknya pembunuhan tersebut merupakan aksi balasan dendam atas dukungan Inggris terhadap serangan bom AS di Libya beberapa hari sebelumnya.

Ketiganya diyakini adalah sandera Inggris, dua guru bernama Leigh Douglas dan Philip Padfield serta Petugas Informasi PBB dan jurnalis Alec Collett.

Ketiga jenazah ini ditemukan terbungkus kain putih berlumuran darah di jalan dekat desa Ruweisat al Sofar, sebelah timur Beirut, setelah ada panggilan telepon ke stasiun radio Voice of the Mountain yang dikendalikan oleh milisi Druze di daerah tersebut.

Dari hasil penyelidikan ketiga jenazah ini tewas ditembak di bagian belakang kepala.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya