6 Fakta Menarik tentang Supernova, Ledakan Super Masif Bintang yang Hampir Mati

Momen setelah kematian bintang sendiri merupakan salah satu hal yang sangat menarik bagi para astronom di dunia.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 18 Apr 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 03:00 WIB
Ilustrasi Supernova (sumber : Pixabay)
Ilustrasi Supernova (sumber : Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Supernova adalah ledakan super masif disebabkan oleh bintang yang hampir mati. Fenomena ini adalah ledakan paling kuat yang pernah diketahui para ilmuwan.

Momen setelah kematian bintang sendiri merupakan salah satu hal yang sangat menarik bagi para astronom di dunia. Bahkan, untuk mempelajarinya astronom di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menggunakan misi NuSTAR (Nuclear Spectroscopic Telescope Array) untuk mengungkap rahasia alam semesta tersebut.

Melalui misi NuSTAR para astronom mengamati supernova dan nebula muda untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang terjadi sebelum, selama, dan setelah ledakan dari bintang yang hampir mati ini. Dikutip dari laman Space pada Rabu (17/04/2024) berikut fakta supernova yang menarik.

1. Akhir dari Kehidupan Bintang

Ledakan supernova merupakan tanda dari akhir kehidupan yang dimiliki oleh bintang. Hal ini karena memang setiap bintang memiliki umurnya yang berbeda-beda, sehingga bintang tersebut dapat meledak dan kehilangan dayanya secara signifikan.

Ketika tekanan turun cukup rendah di sebuah bintang masif, maka gravitasi pun tiba-tiba mengambil alih dan bintang tersebut runtuh hanya dalam hitungan detik saja. Keruntuhan dari bintang ini akan menghasilkan ledakan yang disebut dengan supernova.

Ledakan supernova ini sangat kuat hingga menghasilkan inti atom baru.

2. Ledakan Supernova Setara 1028 Megaton

Ledakan supernova mungkin memang menjadi hal yang luar biasa untuk diamati. Namun nyatanya ledakan supernova ini bisa mendatangkan masalah yang cukup serius.

Ledakan supernova ini memiliki kekuatan yang sangat besar. Melansir NASA Rabu (17/04/2024), ledakan supernova menjadi salah satu ledakan terkuat yang ada di alam semesta.

Sebab diperkirakan ledakannya seperti bom berkekuatan 1028 megaton 1028. Tidak heran jika ledakan supernova ini bisa menghasilkan sinar X dan sinar gamma yang bisa menghancurkan lapisan ozon pada suatu planet.

 

Ledakan Supernova Sangat Terang

3. Ledakan Supernova Sangat Terang

Ledakan supernova yang terjadi pada bintang-bintang tertentu mudah dikenali, sebab memiliki ciri tersendiri. Ledakan supernova yang terjadi akan meninggalkan cahaya yang sangat terang dan bisa dibedakan dengan mudah.

Ledakan spektakuler dari supernova ini terjadi dengan sangat terang. Bahkan ledakan fenomena dapat menyinari seluruh galaksi dalam waktu beberapa hari hingga beberapa bulan.

Bahkan cahaya terang dari ledakan tersebut pun bisa terlihat dari tata surya lainnya.

4. Menghasilkan Energi dalam Jumlah Besar

Ledakan supernova dapat menghasilkan banyak energi. Bahkan energi yang dihasilkan dari ledakan supernova tersebut bisa beragam bentuk, dari mulai menghasilkan cahaya, panas, hingga radiasi yang sangat besar.

Ledakan supernova yang sangat kuat berhasil menghasilkan inti atom baru. Energi yang dilepaskan dari ledakan supernova diperkirakan lebih dari 1046 joule.

Jumlah ini ternyata setara dengan beberapa ratus kali lipat total energi yang dipancarkan matahari sejak kelahirannya.

5. Memicu Kelahiran Lubang Hitam

Ledakan supernova dapat menghasilkan objek lainnya yang tak kalah kuat. Hal ini tergantung pada massa yang terdapat dari sisa-sisa ledakan supernova tersebut.

Setelah ledakan supernova nantinya inti bintang akan tertinggal. Jika kepadatan pada intinya berkurang maka hal tersebut akan menjadi bintang neutron.

Sementara jika inti menjadi lebih padat maka akan berubah menjadi lubang hitam.

 

Picu Kepunahan Bumi

6. Picu Kepunahan Bumi

Bumi pernah mengalami peristiwa kepunahan massal sekitar 359 juta tahun lalu. Hal ini terjadi menjelang akhir periode Denovian, yakni sekitar 416 juta hingga 358 juta tahun yang lalu.

Akibat peristiwa tersebut, setidaknya memusnahkan sekitar 70 persen spesies invertebrata termasuk ikan bercangkang yang disebut placoderms. Baru-baru ini ada petunjuk mengenai kepunahan purba tersebut yang membuat ilmuwan menyimpulkan jika kepunahan dipicu oleh ledakan bintang atau supernova.

Dikutip dari Live Science pada Rabu (17/04/2024), petunjuk itu didapatkan dari fosil spora tumbuhan yang terawetkan. Fosil spora menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV).

Penelitian ini mengungkap adanya gangguan jangka panjang pada lapisan ozon bumi yang melindungi planet dari sinar UV yang berbahaya. Perubahan iklim atau aktivitas vulkanik yang ekstrem sebenarnya juga menjadi penyebab rusaknya lapisan ozon.

Tetapi catatan geologi di akhir periode Denovian tidak dapat dengan jelas menghubungkannya dengan peristiwa kepunahan massal. Para ilmuwan pun memberikan hipotesisnya.

Kepunahan massal kemungkinan besar terjadi akibat satu atau bahkan lebih dari ledakan supernova yang berjarak 65 tahun cahaya dari bumi. Saat sebuah bintang mati, mereka melepaskan semburan sinar UV, sinar X, dan sinar gamma.

Jika supernova cukup dekat dengan bumi, sinar tersebut dapat merusak lapisan ozon. Akibatnya, bumi terpapar sinar UV tanpa difilter.

Efeknya baru memudar setelah sekitar satu tahun atau bahkan dalam satu dekade ozon di bumi baru dapat pulih.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya