Usir Penumpang Kulit Hitam, Maskapai AS Pecat Sejumlah Staf

Terdapat delapan penumpang kulit hitam yang diturunkan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Jun 2024, 11:18 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2024, 11:18 WIB
Ilustrasi pesawat.
Ilustrasi pesawat. (Dok. 4045 on Freepik)

Liputan6.com, Washington, DC - Beberapa staf American Airlines diberhentikan menyusul keterlibatan mereka dalam insiden di mana penumpang berkulit hitam dikeluarkan dari penerbangan setelah adanya keluhan tentang bau badan.

Tiga penumpang mengajukan gugatan terhadap maskapai tersebut pada bulan Mei, dengan tuduhan diskriminasi rasial dalam insiden yang terjadi pada 5 Januari tersebut.

Dalam catatan kepada karyawannya, CEO American Airlines Robert Isom menyebutkan bahwa insiden tersebut tidak dapat diterima dan perusahaan "gagal" dalam memenuhi komitmennya terhadap pelanggan.

"Kami meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat, termasuk mengeluarkan anggota tim dari layanan," kata maskapai itu dalam pernyataannya seperti dilansir BBC, Sabtu (22/6/2024).

Perusahaan juga telah mengumumkan sejumlah inisiatif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden serupa, termasuk "kelompok penasihat" yang berfokus pada pengalaman penumpang kulit hitam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Akui Gagal

Ilustrasi pesawat.
Ilustrasi pesawat. (Dok. Unsplash/@jramos10)

Dalam gugatannya pada bulan Mei, tiga pria – yang tidak duduk bersama dan tidak mengenal satu sama lain – mengatakan bahwa setiap pria kulit hitam dikeluarkan dari penerbangan antara Phoenix, Arizona, dan New York City.

Ketiga pria yang mengajukan gugatan - Alvin Jackson, Emmanuel Jean Joseph, dan Xavier Veal - akhirnya diizinkan untuk kembali duduk di kursi mereka pada penerbangan semula.

Dalam suratnya kepada karyawan tertanggal 18 Juni, Isom mengatakan pula dia sangat kecewa dengan apa yang terjadi dalam penerbangan dan kegagalan prosedur perusahaan.

"Kami gagal memenuhi komitmen kami dan mengecewakan pelanggan kami," tutur dia.

Dia menambahkan bahwa maskapai yang dipimpinnya teguh dalam komitmen untuk bekerja sama dengan organisasi hak-hak sipil seperti Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP) untuk "membangun kembali kepercayaan".


Bukan Kali Pertama

Ilustrasi pesawat.
Ilustrasi pesawat. (Dok. Pixabay)

Ini bukan kali pertama American Airlines menghadapi tuduhan diskriminasi.

Pada tahun 2017, NAACP memperingatkan pelancong kulit hitam untuk menghindari maskapai tersebut, dengan alasan pola perilaku yang "tidak sopan" dan "diskriminatif" serta "budaya perusahaan yang tidak peka rasial dan kemungkinan bias rasial".

Mereka mencabut peringatan tersebut pada tahun berikutnya setelah maskapai mengumumkan telah melakukan perubahan pada operasinya.

Namun, pada tanggal 4 Juni tahun ini, mereka memperingatkan bahwa mereka dapat menerapkan kembali peringatan tersebut kecuali American Airlines memberikan "respon yang cepat dan tegas" terhadap insiden bulan Januari tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya