Miliarder Johann Rupert Jadi Orang Terkaya di Afrika

Gelar sebagai orang terkaya di Afrika dapat terus berpindah tangan karena kondisi pasar berfluktuasi dan bisnis menghadapi tantangan yang kompleks.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 28 Agu 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2024, 20:40 WIB
Ilustrasi dolar AS
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Cape Town - Miliarder Afrika Selatan Johann Rupert menyalip industrialis Nigeria Aliko Dangote sebagai orang terkaya di Afrika. Demikian menurut data terbaru dari Bloomberg Billionaires Index.

Rupert mengendalikan Richemont, salah satu perusahaan barang mewah terbesar di dunia, yang memiliki merek seperti Cartier dan Montblanc.

Kekayaan bersih Rupert melonjak sebesar USD 1,9 miliar menjadi USD 14,3 miliar, menempatkannya di posisi ke-147 secara global atau 12 peringkat di atas Dangote.

Bloomberg seperti dilansir BBC Rabu (28/8/2024) melaporkan Kekayaan Dangote turun sebesar USD 1,7 miliar tahun ini, sehingga kekayaan bersihnya menjadi USD 13,4 miliar.

Penurunan kekayaan Dangote menggarisbawahi lingkungan ekonomi Nigeria yang penuh tantangan.

Sejak Presiden Bola Tinubu memangku jabatan tahun lalu, dia telah memperkenalkan sejumlah reformasi ekonomi di negara terpadat di Afrika tersebut, termasuk pencabutan subsidi bahan bakar, yang telah menyebabkan inflasi tinggi, yang saat ini mencapai lebih dari 30 persen. Tinubu mengatakan reformasi tersebut diperlukan untuk memangkas pengeluaran pemerintah dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.

Penurunan tajam nilai naira telah berdampak signifikan terhadap Dangote, yang kekayaannya sebagian besar bergantung pada aset dalam mata uang lokal.

Pengusaha berusia 66 tahun tersebut meraup kekayaannya dari industri semen dan gula - dan tahun lalu membuka kilang minyak di pusat ekonomi Nigeria, Lagos.

Kerajaan bisnisnya, Dangote Group, juga menghadapi sejumlah kemunduran dalam beberapa bulan terakhir akibat penundaan produksi di kilangnya dan gangguan rantai pasokan.

Dia didaftarkan oleh majalah Forbes pada bulan Januari sebagai orang terkaya di Afrika selama 13 tahun berturut-turut meskipun negara tersebut mengalami kesulitan ekonomi.

Namun, indeks Bloomberg terbaru menempatkannya di urutan kedua di Afrika dan ke-159 secara global.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siapa Menduduki Peringkat Ketiga hingga Kelima?

(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)
(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)

Peningkatan kekayaan bersih Rupert didukung oleh kinerja yang kuat di sektor barang mewah.

Bloomberg melaporkan, selain Richemont yang berbasis di Swiss, kepemilikan Rupert yang lain termasuk Remgro, perusahaan investasi Afrika Selatan dengan saham di lebih dari 30 perusahaan.

Nicky Oppenheimer, miliarder Afrika Selatan lainnya, menduduki peringkat ketiga orang terkaya di Afrika dengan kekayaan bersih sebesar USD 11,3 miliar, diikuti oleh Nassef Sawiris, seorang pengusaha Mesir, dengan kekayaan sebesar USD 9,48 miliar.

Investor Afrika Selatan Natie Kirsh melengkapi daftar lima miliarder Afrika teratas dengan kekayaan sebesar USD 9,22 miliar.

Seperti Forbes, peringkat Bloomberg memantau perubahan harian dalam kekayaan bersih individu terkaya di dunia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya