Bayi Tertukar, Rumah Sakit di Thailand Minta Maaf dan Beri Kompensasi

Rumah Sakit Krathumbaen di Samut Sakhon akan menawarkan layanan medis gratis untuk kedua anak tersebut sebagai kompensasi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Sep 2024, 19:10 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2024, 19:10 WIB
Ilustrasi bayi menangis (Pixabay)
Ilustrasi bayi menangis (Pixabay)

Liputan6.com, Bangkok - Sebuah rumah sakit di Samut Sakhon mengaku salah atas insiden bayi yang tertukar. Hal ini terjadi atas kesalahan mereka.

Pihak rumah sakit pun kini telah setuju untuk memberikan kompensasi kepada dua keluarga, dikutip dari laman Bangkok Post, Selasa (17/9/2024).

Keputusan tersebut diumumkan dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Dr. Surawit Sakdanuparb dari Kantor Kesehatan Umum Samut Sakhon dan Dr. Thammawit Kuakoonkiat, direktur Rumah Sakit Krathumbaen.

Dr. Surawit mengatakan, kesalahan yang terjadi bulan lalu tersebut mengakibatkan seorang bayi Thailand diberikan kepada sebuah keluarga asal Myanmar sementara anak mereka diserahkan kepada sebuah keluarga Thailand.

Menurut pernyataan tersebut, bayi-bayi yang baru lahir tersebut dikirim ke unit khusus untuk dirawat karena infeksi.

Selama waktu tersebut, gelang tangan mereka dipotong oleh perawat yang memandikan anak-anak tersebut, dan gelang tangan yang salah tersebut kemudian dipasang, yang mengakibatkan kesalahan, katanya.

Saat tiba di rumah, kedua orang tua Thailand tersebut menyadari bahwa bayi yang mereka bawa pulang memiliki ciri-ciri fisik yang sangat berbeda, sehingga mereka kembali ke rumah sakit.

Mereka meminta tes DNA, yang membuktikan bahwa bayi yang mereka miliki sebenarnya bukan anak mereka.

Dr Surawit mengatakan, Rumah Sakit Krathumbaen akan menawarkan layanan medis gratis untuk kedua anak tersebut sebagai kompensasi.

5 Insiden Bayi Tertukar Paling Menggemparkan Dunia

Ilustrasi bayi laki-laki
Ilustrasi bayi laki-laki. (Image by Марина Вельможко from Pixabay)

Sebelumnya, seorang pria asal China menuntut pihak rumah sakit di Shanghai, China, karena menjadi salah korban salah bayi yang tertukar.

Wang menuntut biaya kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab pihak rumah sakit sebesar Rp 2,5 miliar. Tuntutan itu ia lakukan karena selama 28 tahun merasa terintimidasi oleh perkataan teman-teman sebaya yang mengatakan bahwa wajahnya tak mirip dengan sang ayah.

Kejadian ini bermula ketika Wang melakukan tes DNA pada tahun 2016. Ternyata, hasil tes tersebut menunjukkan bahwa Wang bukan anak Zhang--wanita yang membesarkannya.

Wang curiga saat sang ibu angkat melahirkan, salah satu dari perawat rumah sakit tersebut salah memberi bayi.

Menanggapi hal ini, pihak rumah sakit di Shanghai tersebut bersedia untuk membantu mencari orangtua kandung Wang.

Wang yang berniat mencari orang tua biologisnya menegaskan tak akan meninggalkan Zhang, perempuan yang selama ini telah membesarkannya.

Cerita bayi yang tertukar kerap terjadi. Bahkan, beberapa orang yang mengalami kejadian ini baru mengetahui statusnya setelah beberapa tahun kemudian. Selain karena alasan tertukar, dalam kasus ini ada beberapa anak yang menjadi korban penculikan.

Seperti dilansir dari laman Therichest.com, berikut lima kisah bayi tertukar yang paling populer:

Selengkapnya...

Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya