Biden Tidak Mendukung Opsi Serangan Israel terhadap Situs Nuklir Iran

Apa alasan Biden tidak mendukung opsi tersebut?

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Okt 2024, 11:33 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2024, 11:33 WIB
Presiden ke-47 Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. AFP)
Presiden ke-47 Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Rabu (2/10/2024), dia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap lokasi yang terkait dengan program nuklir Iran sebagai respons atas serangan rudal Iran terhadap Israel pada Selasa (1/10).

"Jawabannya adalah tidak," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah dia akan mendukung pembalasan semacam itu, seperti dilansir kantor berita AP, Kamis (3/10).

Komentar Biden muncul setelah dia dan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) lainnya dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris berbicara melalui telepon tentang koordinasi sanksi baru terhadap Iran.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya disebut tengah berjuang mencegah konflik Timur Tengah agar tidak menyebar lebih jauh.

Biden menyatakan penentangannya atas serangan terhadap fasilitas nuklir Iran saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempertimbangkan berbagai opsi dalam merespons serangan pada hari Selasa. Itu adalah serangan langsung kedua oleh Iran terhadap Israel sepanjang tahun 2024.

Menargetkan program nuklir Iran dipandang sebagai tindakan paling provokatif yang dapat dilakukan Israel. Biden yakin hal itu dapat semakin mengobarkan konflik Timur Tengah yang sebelumnya dikhawatirkannya dapat berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas.

Gedung Putih dalam pernyataannya menyebutkan para pemimpin G7 dengan tegas mengutuk serangan Iran terhadap Israel dan bahwa Biden menegaskan kembali solidaritas dan dukungan penuh AS kepada Israel dan rakyatnya.

Biden menambahkan bahwa dia mendukung hak Israel untuk membela diri dan ada hal-hal yang harus dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Iran. Dia mengatakan pula sanksi dari negara-negara G7 terhadap Iran akan segera diumumkan.

"Kami akan berdiskusi dengan Israel tentang apa yang akan mereka lakukan," kata Biden kepada wartawan sebelum menuju ke Carolina untuk melihat kehancuran yang disebabkan oleh Badai Helene. "Kami bertujuh sepakat bahwa mereka memiliki hak untuk menanggapi."

Sementara itu, kantor Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menekankan bahwa para pemimpin G7 menyatakan "keprihatinan yang kuat atas eskalasi pada jam-jam terakhir ini" dan menekankan bahwa "konflik dalam skala regional tidak menguntungkan siapa pun."

Italia memegang jabatan presiden bergilir G7.

Pesan Balasan untuk Iran

Warga Israel berlindung saat proyektil yang diluncurkan dari Iran dicegat di langit Rosh HaAyin, Israel, Selasa (1/10/2024).
Warga Israel berlindung saat proyektil yang diluncurkan dari Iran dicegat di langit Rosh HaAyin, Israel, Selasa (1/10/2024). (Dok. AP/Maya Alleruzzo)

Pemerintahan Biden mengisyaratkan sekalipun mereka mendukung serangan balasan terhadap Iran, namun juga mendesak Israel menahan diri.

Militer AS sendiri turut membantu Israel mempertahankan diri dari serangan ratusan rudal Iran.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell menggarisbawahi "harus ada pesan balasan" kepada Iran. Dia mengonfirmasi pejabat AS dan Israel terus membahas pesan balasan tersebut.

"Pada saat yang sama, saya pikir kita mengakui betapa pentingnya tanggapan dalam bentuk apa pun, ada pengakuan bahwa kawasan itu benar-benar berada di ujung tanduk," kata Campbell di forum yang diselenggarakan oleh Carnegie Endowment for International Peace, lembaga pemikir di Washington.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya