Siswa SMA di AS Dilarikan ke RS Usai Push Up 400 Kali dalam 50 Menit

Tim pelatih sepak bola SMA di Texas dituntut karena dituduh telag memaksa siswa melakukan hingga 400 kali push-up dalam waktu kurang dari satu jam.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Jan 2025, 21:29 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2025, 21:29 WIB
Ilustrasi push-up
Ilustrasi push-up. (Photo by Keiji Yoshiki from Pexels)

Liputan6.com, Washington DC - Tim pelatih sepak bola di Rockwall-Heath High School, Texas, menghadapi tuntutan hukum setelah diduga memaksa pemain junior varsity melakukan hingga 400 kali push-up dalam waktu kurang dari satu jam tanpa istirahat atau akses air. Akibatnya, 26 pemain mengalami gejala rhabdomyolysis, kondisi medis serius yang dapat menyebabkan kerusakan otot parah, gagal ginjal, hingga kematian jika tidak ditangani.

Sesi latihan kontroversial ini terjadi pada 6 Januari 2023, saat para pemain diberi hukuman push-up untuk setiap kesalahan yang dibuat selama latihan 50 menit. Sebanyak 23 kesalahan dihitung, termasuk hal seperti "sikap buruk", "tidak bersemangat", hingga "kesalahan pakaian". Hukuman ini menghasilkan total 368 push-up yang harus dilakukan para pemain.

Dilansir Oddity Central, Sabtu (4/1/2025), rhabdomyolysis adalah kondisi medis serius di mana jaringan otot pecah dan masuk ke aliran darah, berpotensi menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal dan masalah jantung.

Gejalanya, yang muncul dalam 24-48 jam setelah aktivitas berat, meliputi nyeri otot ekstrem, kelelahan, dan urin berwarna gelap. Beberapa pemain harus dirawat di rumah sakit, dengan kadar kreatin yang sangat tinggi yang membutuhkan berminggu-minggu untuk kembali normal.

Pelatih utama saat itu, John Harrell, yang telah diberi peringatan sebelumnya oleh sekolah untuk tidak menggunakan hukuman fisik dalam latihannya, tetap melanjutkan metode tersebut. Harrell akhirnya ditempatkan pada cuti administratif dan mengundurkan diri dua minggu setelah insiden itu. Hingga kini, ia telah menyelesaikan dua gugatan lain dengan keluarga pemain yang terdampak.

Dalam gugatan terbaru, pengacara penggugat menyebut bahwa metode hukuman tersebut dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada kesehatan siswa.

"Ini bukan sekadar lelah usai berlari, tetapi cedera yang bisa memengaruhi hidup seseorang secara permanen," jelasnya.

 

Insiden Serupa

Ilustrasi Push Up (sumber: Freepik)
Ilustrasi Push Up (sumber: Freepik)

Sebuah laporan rahasia yang disampaikan di pengadilan mengungkap bahwa beberapa pelatih berupaya membungkam siswa terdampak melalui intimidasi dan kampanye desas-desus di sekolah. Beberapa pemain bahkan diintimidasi oleh teman sekelas mereka dan diancam agar tidak membicarakan insiden tersebut.

Kasus ini mengingatkan pada insiden serupa lima tahun lalu ketika puluhan pemain sepak bola wanita di Universitas Houston mengalami rhabdomyolysis akibat latihan fisik yang ekstrem.

Insiden-insiden ini menyoroti risiko serius dari metode pelatihan yang berlebihan dan kurangnya pengawasan terhadap praktik tersebut.

Sementara itu, pihak hukum Harrell menyatakan bahwa ia telah berusaha menyelesaikan masalah ini secara damai sebelum gugatan diajukan.

Namun, insiden ini telah memicu diskusi nasional tentang batasan dalam pelatihan olahraga untuk mencegah cedera serius pada atlet muda.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya