Liputan6.com, Bangkok: Kisah nyata dari kehidupan Nong Toom, seorang petinju Thailand diangkat ke layar lebar bertitel Beautiful Boxer. Perjalanan hidup Nong Toom ini tidak lazim. Betapa tidak, setelah malang melintang di dunia olah raga khas lelaki tersebut, ia justru melakukan operasi kelamin dan menjadi perempuan. Sineas ini digarap sutradara muda Ekachai Uekrongtham. "Film ini bercerita tentang perjuangan hidup pencarian jati diri, pencocokan tubuh dengan jiwa," kata Uekrongtham di sela-sela shooting Beautiful Boxer di Bangkok, Thailand, baru-baru ini.
Nama Nong Toom yang kemudian bernama Parinya Kiatbussaba tidak asing lagi bagi publik Thailand, khususnya di dunia tinju. Masyarakat Negeri Gajah Putih mulai mengenal Nong Toom sejak awal 1998, saat ia berjaya di dunia tinju. Ia menjuarai pertandingan demi pertandingan. Namun tak ada orang yang menduga jika penghasilan yang didapatnya di dunia tinju ternyata dipakai Nong Toom untuk operasi pergantian kelamin. Kini, tiga tahun setelah operasinya yang kontroversial itu, kisah Nong Toom diangkat ke layar lebar oleh insan senegaranya Uekrongtham.
Beautiful Boxer, itulah judul yang dipilih Uekrongtham untuk menggambarkan Nong Toom. Dengan slogan He Fights Like A Man to Become A Woman atau bertarung bak laki-laki hanya untuk menjadi perempuan, film ini memberi pelajaran hidup yang luar biasa. Menurut sang sutradara, Nong Toom menyadari ia memang terlahir sebagai laki-laki, namun memiliki jiwa seperti perempuan.
Nong Toom asli terlibat penuh dalam pembuatan film ini. Dengan tekun, ia bertukar pikiran dengan pemeran dirinya, aktor Asanee Art Suwan. Nong Toom sangat senang kisahnya difilmkan. Ia pun mengagumi cara Uekrongtham menggarap film tersebut, yang sangat tepat menggambarkan dirinya. Film yang diperkirakan menembus pangsa pasar film di Amerika Serikat dan Eropa ini telah rampung 95 persen dan dalam waktu dekat siap diedarkan.
Asal tahu saja, Nong Toom lahir di Parinya Jaroenpol, Bangkok, Thailand, pada 9 Juni 1981. Sejak kecil, ia memang lebih dekat dengan saudara perempuannya. Nong Toom mulai memasuki dunia tinju ketika berusia 12 tahun. Sasana pertama Nong Toom adalah Lanna Boxing Camp, yang sekarang bernama Lanna Kiatbusaba Boxing Camp. Setahun kemudian ia sudah menjadi petinju profesional ketika berlaga di Chiangmai, Thailand.
Nama Nong Toom semakin terkenal di Bangkok dan mulai menyedot perhatian dunia internasional pada 24 Februari 1998. Saat itu, ia baru berusia 16 tahun. Namun keganasannya dengan menaklukkan sejumlah lawan di Stadium Laumpini, stadium terkenal di Bangkok, menjadikan ia sebagai petinju yang disegani lawan. Dari 23 naik ring, 21 di antaranya dimenangkan lewat knock out. Hingga pensiun saat ini, Nong Toom telah membukukan 50 kali kemenangan dari 52 kali bertanding.(DEN/Indreswari)
Nama Nong Toom yang kemudian bernama Parinya Kiatbussaba tidak asing lagi bagi publik Thailand, khususnya di dunia tinju. Masyarakat Negeri Gajah Putih mulai mengenal Nong Toom sejak awal 1998, saat ia berjaya di dunia tinju. Ia menjuarai pertandingan demi pertandingan. Namun tak ada orang yang menduga jika penghasilan yang didapatnya di dunia tinju ternyata dipakai Nong Toom untuk operasi pergantian kelamin. Kini, tiga tahun setelah operasinya yang kontroversial itu, kisah Nong Toom diangkat ke layar lebar oleh insan senegaranya Uekrongtham.
Beautiful Boxer, itulah judul yang dipilih Uekrongtham untuk menggambarkan Nong Toom. Dengan slogan He Fights Like A Man to Become A Woman atau bertarung bak laki-laki hanya untuk menjadi perempuan, film ini memberi pelajaran hidup yang luar biasa. Menurut sang sutradara, Nong Toom menyadari ia memang terlahir sebagai laki-laki, namun memiliki jiwa seperti perempuan.
Nong Toom asli terlibat penuh dalam pembuatan film ini. Dengan tekun, ia bertukar pikiran dengan pemeran dirinya, aktor Asanee Art Suwan. Nong Toom sangat senang kisahnya difilmkan. Ia pun mengagumi cara Uekrongtham menggarap film tersebut, yang sangat tepat menggambarkan dirinya. Film yang diperkirakan menembus pangsa pasar film di Amerika Serikat dan Eropa ini telah rampung 95 persen dan dalam waktu dekat siap diedarkan.
Asal tahu saja, Nong Toom lahir di Parinya Jaroenpol, Bangkok, Thailand, pada 9 Juni 1981. Sejak kecil, ia memang lebih dekat dengan saudara perempuannya. Nong Toom mulai memasuki dunia tinju ketika berusia 12 tahun. Sasana pertama Nong Toom adalah Lanna Boxing Camp, yang sekarang bernama Lanna Kiatbusaba Boxing Camp. Setahun kemudian ia sudah menjadi petinju profesional ketika berlaga di Chiangmai, Thailand.
Nama Nong Toom semakin terkenal di Bangkok dan mulai menyedot perhatian dunia internasional pada 24 Februari 1998. Saat itu, ia baru berusia 16 tahun. Namun keganasannya dengan menaklukkan sejumlah lawan di Stadium Laumpini, stadium terkenal di Bangkok, menjadikan ia sebagai petinju yang disegani lawan. Dari 23 naik ring, 21 di antaranya dimenangkan lewat knock out. Hingga pensiun saat ini, Nong Toom telah membukukan 50 kali kemenangan dari 52 kali bertanding.(DEN/Indreswari)