Dua gempa dengan kekuatan relatif besar mengguncang negeri tetangga Papua Nugini. Yang pertama terjadi pukul 04.35 waktu setempat, dengan berkekuatan 7,2 skala Richter.
Lindu berpusat di sekitar 110 km dari timur laut dari Taron, wilayah yang berada di salah satu pulau besar, New Ireland. Data dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) kedalaman gempa berada di 379 km.
Gempa susulan dengan kekuatan besar kembali terjadi 2 jam kemudian, sekitar pukul 06.30 waktu setempat, dengan kekuatan 6,8 skala Richter. Di kedalaman 62 km, dekat kota Kandrian, New Britain.
Meski relatif besar, gempa tak berpotensi tsunami. Bahkan, seismolog--ahli gempa-- dari GeoScience Australia, Jonathan Bathgate mengatakan, kecil kemungkinan terjadi kerusakan.
"Gempa yang terjadi terlalu dalam. Meski akan terasa sedikit, tapi kecil kemungkinan terjadi kerusakan," ujarnya seperti yang dimuat News.com.au Senin (8/7/2013), merujuk pada gempa pertama.
Pun dengan gempa kedua, Jonathan juga mengatakan, gempa tak akan menimbulkan kerusakan yang signifikan.
"Gempa sebesar itu bisa membangunkan orang tidur. Tapi area terdampak sangat terpencil, dan kalaupun menimbulkan kerusakan, dampaknya sangat kecil," tambah dia.
Gempa dengan skala itu sudah biasa terjadi di Papua Nugini. Sebab, wilayah negara itu berada lingkaran "Ring of Fire" -- cincin api Pasifik yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. (Ein/Ism)
Lindu berpusat di sekitar 110 km dari timur laut dari Taron, wilayah yang berada di salah satu pulau besar, New Ireland. Data dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) kedalaman gempa berada di 379 km.
Gempa susulan dengan kekuatan besar kembali terjadi 2 jam kemudian, sekitar pukul 06.30 waktu setempat, dengan kekuatan 6,8 skala Richter. Di kedalaman 62 km, dekat kota Kandrian, New Britain.
Meski relatif besar, gempa tak berpotensi tsunami. Bahkan, seismolog--ahli gempa-- dari GeoScience Australia, Jonathan Bathgate mengatakan, kecil kemungkinan terjadi kerusakan.
"Gempa yang terjadi terlalu dalam. Meski akan terasa sedikit, tapi kecil kemungkinan terjadi kerusakan," ujarnya seperti yang dimuat News.com.au Senin (8/7/2013), merujuk pada gempa pertama.
Pun dengan gempa kedua, Jonathan juga mengatakan, gempa tak akan menimbulkan kerusakan yang signifikan.
"Gempa sebesar itu bisa membangunkan orang tidur. Tapi area terdampak sangat terpencil, dan kalaupun menimbulkan kerusakan, dampaknya sangat kecil," tambah dia.
Gempa dengan skala itu sudah biasa terjadi di Papua Nugini. Sebab, wilayah negara itu berada lingkaran "Ring of Fire" -- cincin api Pasifik yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. (Ein/Ism)