Pemimpin Spiritual Ikhwanul Muslimin Ditangkap Militer Mesir

Badie ditangkap beberapa hari setelah anaknya, Ammar Badie tewas ditembak militer Mesir saat menggelar protes di alun-alun Ramses.

oleh Riz diperbarui 20 Agu 2013, 10:04 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2013, 10:04 WIB
mohammed-badie-130820b.jpg

Konflik di Mesir masih berlanjut. Korban jiwa terus berjatuhan. Kini pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie ditangkap militer Mesir.

"Dia ditangkap di tempat tinggalnya di Kota Nasr, Kairo," kata petugas pemerintah Mesir, seperti dimuat BBC, Selasa (20/8/2013).

Badie ditangkap beberapa hari setelah anaknya, Ammar Badie tewas ditembak militer Mesir saat menggelar protes di alun-alun Ramses. Wakil Badie, Khairat al-Shatir juga telah ditangkap.

Sebelumnya Badie menjadi buron militer Mesir lantaran diduga menghasut massanya untuk menyerang kelompok anti-Ikhwanul Muslimin.

Penahanan Badie ini menuai kecaman dari sejumlah pihak termasuk seorang pengamat sekaligus produser BBC World Service Youssef Taha. "Ini merupakan upaya pemerintah untuk melemahkan Ikhwanul Muslimin."

Menurut Youssef, selain Badie, tidak ada lagi sosok yang tepat sebagai penggerak massa Ikhwanul Muslimin. "Tidak ada tokoh yang sekaliber dia," ujarnya.

Sebelumnya panglima militer Mesir Jenderal Abdul Fattah al-Sisi menyampaikan pesan kepada massa Ikhwanul Muslimin. Isinya, Mesir milik semua.

"Ada ruang untuk semua orang di Mesir. Dan kami sangat berhati-hati setiap tetes darah warga Mesir," kata al-Sisi seperti dikutip pada halaman Facebook militer Mesir.

Pernyataan ini merupakan pesan ajakan damai dari al-Sisi kepada Ikhwanul Muslimin. Ia meminta agar pendukung Morsi ikut membantu membangun kembali demokrasi yang telah terkikis dan bersatu melalui proses politik.

Menurut dia, militer tidak bisa mengabaikan aspirasi jutaan orang yang menuntut pengunduran diri Morsi yang terpilih secara demokratis. Namun militer juga tidak akan membiarkan kekerasan lebih lanjut terjadi. "Kami tidak akan diam melihat negara ini semakin hancur. Sementara teror terus menerpa rakyat," jelas al-Sisi.

Jumlah korban tewas dalam konflik Mesir terus bertambah. Terakhir, sedikitnya 36 orang tahanan anggota Ikhwanul Muslimin tewas saat mencoba melarikan diri saat dipindahkan ke penjara di luar Kairo. (Riz/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya