Liputan6.com, Sarawak: Batalyon Infanteri TNI 641 Beruang, Kalimantan Barat, berpatroli bersama dengan pasukan ke-11 Resimen Askar Melayu Diraja Malaysia di sepanjang garis perbatasan Sarawak dengan Kalbar sepanjang 857 kilometer. Patroli difokuskan untuk mencegah penggeseran patok tapal batas, penebangan liar, penyelundupan, dan masuknya Tenaga Kerja Indonesia ilegal. Wilayah perbatasan Kalbar dengan Sarawak memang rawan dari berbagai tindakan pelanggaran hukum. Jalan tikus yang menghubungkan kedua negara juga tak lagi layak digunakan.
Pasukan kedua negara dilepas oleh Panglima Divisi I Tentara Darat Diraja Malaysia Mayor Jenderal Dato Ramli bin Harun dan Kepala Staf Komando Daerah Militer VI Tanjungpura Brigadir Jenderal TNI Syamsul Rizal di kamp militer Balai Ringin, Serian, Sarawak. Pada tahap pertama, pasukan ini akan berpatroli sejauh 40 km dengan berjalan kaki di sepanjang garis perbatasan. Patroli bersama ini bagian dari kesepakatan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dengan Menteri Pertahanan Malaysia Najib Abdul Razak yang ditandatangani di Kuala Lumpur, beberapa hari silam [baca: RI-Malaysia Akan Berpatroli Bersama].(COK/Amin Alkadrie)
Pasukan kedua negara dilepas oleh Panglima Divisi I Tentara Darat Diraja Malaysia Mayor Jenderal Dato Ramli bin Harun dan Kepala Staf Komando Daerah Militer VI Tanjungpura Brigadir Jenderal TNI Syamsul Rizal di kamp militer Balai Ringin, Serian, Sarawak. Pada tahap pertama, pasukan ini akan berpatroli sejauh 40 km dengan berjalan kaki di sepanjang garis perbatasan. Patroli bersama ini bagian dari kesepakatan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dengan Menteri Pertahanan Malaysia Najib Abdul Razak yang ditandatangani di Kuala Lumpur, beberapa hari silam [baca: RI-Malaysia Akan Berpatroli Bersama].(COK/Amin Alkadrie)