Para dokter di selatan Afghanistan berhasil melakukan operasi langka terhadap bayi berkepala dua, menyingkirkan tengkorak kedua yang tumbuh di kepala bocah perempuan berusia dua bulan itu.
Asree Gul -- nama bayi itu -- dibolehkan keluar dari rumah sakit Rabu ini, menyusul keberhasilan operasi yang dilakukan di rumah sakit di Nangarhar pekan lalu.
Seperti dimuat BBC, Rabu (25/9/2013), dokter yang mengoperasinya mengatakan, proses pembedahan berlangsung rumit. Sebab, saraf vital dan pembuluh darah dua kepala saling berkaitan. Mereka mengklaim, ini adalah operasi pertama jenis ini yang berhasil dilakukan di timur Afghanistan.
Asree Gul lahir di tengah keluarga petani di Distrik Chaparhar. Ia lahir bersama kembarannya yang sehat. Dokter meyakini, kondisinya yang tak biasa disebabkan bayi ketiga -- juga kembarannya -- gagal berkembang sempurna dalam rahim.
Keluarganya mendatangi dokter setelah kepala kedua Asree Gul membuatnya sulit tidur. Bocah malang itu juga kerap jadi sasaran stigmatisasi penduduk desanya.
Ahmad Obaid Mojadid, dokter yang mengoperasinya mengatakan, operasi yang dilakukan pihaknya adalah "yang pertama dari jenisnya di Afghanistan timur".
"Kami tidak punya peralatan operasi yang canggih" kata dia. "Tapi kami sangat gembira bisa sukses melakukannya."
Hebatnya lagi, operasi tersebut gratis. Sebab, biaya operasi US$ 4.000 sampai US$ 6.000 atau lebih dari Rp 50 juta sama sekali tak terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga Asree Gul.
Sebagai salah satu negara termiskin, rumah sakit di Afghanistan kerap mengalami kekurangan obat dan peralatan untuk melakukan prosedur medis yang semestinya. Tak ayal, kabar keberhasilan operasi Asree Gu disambut gembira otoritas kesehatan setempat. (Ein)
Asree Gul -- nama bayi itu -- dibolehkan keluar dari rumah sakit Rabu ini, menyusul keberhasilan operasi yang dilakukan di rumah sakit di Nangarhar pekan lalu.
Seperti dimuat BBC, Rabu (25/9/2013), dokter yang mengoperasinya mengatakan, proses pembedahan berlangsung rumit. Sebab, saraf vital dan pembuluh darah dua kepala saling berkaitan. Mereka mengklaim, ini adalah operasi pertama jenis ini yang berhasil dilakukan di timur Afghanistan.
Asree Gul lahir di tengah keluarga petani di Distrik Chaparhar. Ia lahir bersama kembarannya yang sehat. Dokter meyakini, kondisinya yang tak biasa disebabkan bayi ketiga -- juga kembarannya -- gagal berkembang sempurna dalam rahim.
Keluarganya mendatangi dokter setelah kepala kedua Asree Gul membuatnya sulit tidur. Bocah malang itu juga kerap jadi sasaran stigmatisasi penduduk desanya.
Ahmad Obaid Mojadid, dokter yang mengoperasinya mengatakan, operasi yang dilakukan pihaknya adalah "yang pertama dari jenisnya di Afghanistan timur".
"Kami tidak punya peralatan operasi yang canggih" kata dia. "Tapi kami sangat gembira bisa sukses melakukannya."
Hebatnya lagi, operasi tersebut gratis. Sebab, biaya operasi US$ 4.000 sampai US$ 6.000 atau lebih dari Rp 50 juta sama sekali tak terjangkau oleh kemampuan ekonomi keluarga Asree Gul.
Sebagai salah satu negara termiskin, rumah sakit di Afghanistan kerap mengalami kekurangan obat dan peralatan untuk melakukan prosedur medis yang semestinya. Tak ayal, kabar keberhasilan operasi Asree Gu disambut gembira otoritas kesehatan setempat. (Ein)