Marty Natalegawa dan Diplomasi RI

Jalur diplomasi ditempuh untuk menjamin keamanan Indonesia dan kesejahteraan dalam regional, nasional serta global.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Feb 2014, 16:41 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2014, 16:41 WIB
marty-natalegawa130104b.jpg

Selama menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI) Marty Natalegawa selalu menempuh jalur diplomasi untuk menjamin keamanan Indonesia dan kesejahteraan dalam regional, nasional, serta global.

Kata Marty, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, sepanjang tahun 2013, selalu memaksimalkan instrumen diplomasi dalam mengatasi sejumlah tantangan yang menghadang di depan.

"Intinya kami menggunakan pendekatan yang mengedepankan instrumen diplomasi untuk atasi tantangan di depan. Instrumen diplomasi untuk menciptakan perdamaian di dalam dan di luar kawasan," ujar Marty dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Dia menjelaskan, pendekatan diplomasi pun juga bertujuan untuk menciptakan peluang ekonomi bagi Indonesia. Seperti penyelenggaraan APEC atau Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik dan WTO atau Organisasi Perdagangan Dunia.

Hubungan Indonesia dan Australia baru-baru ini kembali menegang usai kabar penyadapan terbaru oleh Negeri Kanguru ke Garuda, terkait sengketa dagang AS-RI soal udang dan rokok kretek. Marty menegaskan, masalah itu bisa diatasi lewat jalur diplomasi. "Indonesia ingin agar lingkungan aman dan stabil," tandas Marty.

Salah satu contoh diplomasi yang Marty tunjukkan yakni saat sidang komisi bersama (joint commision meeting/JCM) ke-4 dengan Menlu AS John F Kerry di Kantor Kemenlu, Jakarta, Senin 17 Februari 2014. Pertemuan itu digelar dalam kerangka comprehensive partnership (CP) antara Indonesia dan AS yang diluncurkan secara resmi oleh Presiden SBY dan Presiden Barack Obama pada 9-10 November 2010 silam.

Namun jalur diplomasi oleh Marty bukan berarti dirinya tak tegas. Hal itu ia buktikan saat isu penyadapan mulai mencuat pada November 2013. Marty dan SBY memilih men-downgrade atau menurunkan status hubungan dengan Australia. Sejumlah kerja sama dihentikan sementara. [Baca: Marty: Australia Harus Putuskan, Indonesia Sahabat atau Musuh] (Riz/Sss)

Baca juga:

AS Minta Indonesia Damaikan Konflik Laut China Selatan
Kabar WNI `Jihad` Perang di Suriah? Menlu RI: Mereka Harus Pulang
Sua Menlu AS, Marty: Kita Harus Saling Dengar Bukan Memata-matai

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya