Liputan6.com, Yogyakarta Mahasiswa UMY menemukan cara mengurangi nyeri haid (disminore) yang banyak dialami oleh wanita. Kelima mahasiswa tersebut yakni Eka Rora Suci Wisudawati, Syafrina Arbaani Djuria, Erita, Praditiana Indah Puspitasari, dan Agus Gunadi.
2 mahasiswi Profesi Keperawatan dan 3 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UMY telah melakukan penelitian selama 4 bulan terhadap 40 responden yang mengalami disminore. Cara jitu untuk mengurangi nyeri haid itu dengan senam disminore dan relaksasi murottal (Serem) Qur'an.
Ketua tim peneliti Eka Rora Suci Wisudawati menjelaskan, setelah penelitian dilakukan selama tiga bulan dengan tahapan kegiatan skrining, perizinan, persiapan, dan pelaksanaan penelitian kelompok intervensi dan kelompok kontrol, didapatkan hasil bahwa disminore pada kelompok intervensi menurun.
Advertisement
Berdasarkan hasil analisis datanya juga diperoleh bahwa t hitung adalah sebesar - 4.858. Nilai signifikansi p (value) =0,000 maka disimpulkan Ha diterima. "Hal ini bermakna, senam disminore dengan teknik relaksasi murottal efektif untuk mengurangi disminore," jelasnya Kamis (03/07/2014).
Selain itu, menurut Eka, bukti lain juga dapat diketahui dari pernyataan responden. Pada kelompok intervensi didapatkan jumlah responden berdasarkan skala nyeri sebelum intervensi (pre test) yaitu, berat sebanyak 7 responden (43.8 %), sedang ada 5 responden (31.2 %), dan ringan 4 responden (25.0 %). Sedangkan setelah intervensi (post test) terdapat penurunan skala nyeri yaitu berat sebanyak 1 responden (6.2%), sedang ada 2 responden (12.5 %), dan ringan ada 13 responden (81.2 %).
"Pada kelompok kontrol didapatkan jumlah responden berdasarkan skala nyeri sebelum intervensi(pre test) yaitu berat ada 7 responden (35.0 %), sedang ada 8 responden (40.0 %), dan ringan ada 5 responden (25.0 %). Sedangkan setelah intervensi (post test) terdapat peningkatan skala nyeri yaitu berat ada 9 responden (45.0 %), sedang 6 responden (30.0 %), dan ringan 5 respenden (25.0 %)," ungkapnya.
Eka mengungkapkan, untuk melakukan penelitian tersebut 40 responden yang telah terpilih dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok kontrol merupakan kelompok responden yang tidak diperlakukan secara istimewa dengan diperdengarkan murottal (bacaan ayat-ayat Al-Qur'an).
"Mereka tidak diberi perlakuan, karena hanya sebagai kontrol saja. Sementara kelompok intervensi diberi perlakuan dengan melakukan senam disminore dengan teknik relaksasi murottal," ungkap mahasiswi Program Profesi Keperawatan UMY .
Syafrina Arbaani Djuria menambahkan, bahwa lantunan Al-Qur'an secara fisik mengandung unsur suara manusia yang dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernapasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak.
"Laju pernapasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik untuk menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik," tambahnya.
Karena itulah, menurut Syafrina, upaya yang dilakukannya bersama timnya tersebut adalah terobosan dan metode terbaru dalam penyembuhan disminore (nyeri saat haid). Sebab selama ini, upaya untuk mengatasi masalah disminore tersebut masih dilakukan dengan terapi farmakologi (dengan obat-abatan) dan non farmakologi dengan kompres hangat, olahraga, terapi mozart, dan relaksasi.
"Jadi terapi yang kami lakukan di sini memang bersifat non formakologi. Namun dengan mengkombinasikan dua intervensi yaitu senam disminore dan relaksasi murottal Al-Qur'an dari Surah Ar-Rahman. Dan penelitian ini, juga merupakan inovasi baru dalam terapi non farmakologi untuk penderita disminore," pungkasnya. (fathi mahmud)