Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 2.641 pos kesehatan dan 1.554 Rumah Sakit se-Sumatera Jawa Bali disiagakan menjelang mudik Lebaran tahun ini. Pos kesehatan terdiri dari 2.424 pos kesehatan milik Dinas Kesehatan (800 pos lapangan dan 1.624 Puskesmas) serta sebanyak 217 pos kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, di Kantor Kemenkes RI, Jakarta lewat surat elektronik kepada Liputan6.com, Senin (21/7/2014). “Perpindahan penduduk dalam jumlah besar berpotensi risiko terjadinya kecelakaan yang dapat berdampak pada kematian”, ujar Menkes.
Data Kementerian Perhubungan RI menunjukkan peningkatan jumlah pemudik dari 17.245.054 pemudik (tahun 2012), menjadi 18.587.668 pemudik (tahun 2013), dan pada tahun 2014 meningkat 3,83 persen menjadi 19.299.144 pemudik. Arus mudik utamanya terjadi di 10 Provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Menkes bersyukur akan terjadinya penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada tahun 2013. Berdasar data dari Polri, pada 2013 terjadi 3.675 kasus kecelakaan. Jumlah ini lebih rendah 29,8 persen dibanding tahun 2012, namun masih berakibat 795 orang meninggal. Jumlah orang meninggal juga menurun 12,4 persen dibanding tahun 2012.
“Kecelakaan menimbulkan kematian atau kecacatan seumur hidup, itu yang harus kita cegah. Satu kecelakaan itu sudah terlalu banyak, karena satu saja kecacatan atau kematian akibat kecelakaan akan memengaruhi kehidupan orang lain ”, kata Menkes.
Menurutnya, penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada arus mudik dapat diwujudkan dengan melakukan upaya-upaya seperti: 1) Peningkatan kesadaran dan pemahaman para pemudik tentang mudik yang sehat, aman, dan selamat; 2) Kesiapan seluruh jajaran Pemerintah baik kesehatan maupun non-kesehatan dalam memberikan pelayanan publik termasuk pelayanan kesehatan terbaik bagi pemudik di sepanjang perjalanan; serta 3) Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan mencukupi, termasuk sopir yang sehat dan bertanggung-jawab.
Perjalanan mudik juga berisiko terjadinya keracunan makanan, infeksi berbagai penyakit menular, serta meningkatnya atau kambuhnya kejadian penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan asma. Selain itu, yang juga perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah tindak kejahatan. Pos kesehatan terdiri dari 2.424 pos kesehatan milik Dinas Kesehatan (800 pos lapangan dan 1.624 Puskesmas) serta sebanyak 217 pos kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, di Kantor Kemenkes RI, Jakarta lewat surat elektronik kepada Liputan6.com, Senin (21/7/2014). “Perpindahan penduduk dalam jumlah besar berpotensi risiko terjadinya kecelakaan yang dapat berdampak pada kematian”, ujar Menkes.
Data Kementerian Perhubungan RI menunjukkan peningkatan jumlah pemudik dari 17.245.054 pemudik (tahun 2012), menjadi 18.587.668 pemudik (tahun 2013), dan pada tahun 2014 meningkat 3,83 persen menjadi 19.299.144 pemudik. Arus mudik utamanya terjadi di 10 Provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Menkes bersyukur akan terjadinya penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada tahun 2013. Berdasar data dari Polri, pada 2013 terjadi 3.675 kasus kecelakaan. Jumlah ini lebih rendah 29,8 persen dibanding tahun 2012, namun masih berakibat 795 orang meninggal. Jumlah orang meninggal juga menurun 12,4 persen dibanding tahun 2012.
“Kecelakaan menimbulkan kematian atau kecacatan seumur hidup, itu yang harus kita cegah. Satu kecelakaan itu sudah terlalu banyak, karena satu saja kecacatan atau kematian akibat kecelakaan akan memengaruhi kehidupan orang lain ”, kata Menkes.
Menurutnya, penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada arus mudik dapat diwujudkan dengan melakukan upaya-upaya seperti: 1) Peningkatan kesadaran dan pemahaman para pemudik tentang mudik yang sehat, aman, dan selamat; 2) Kesiapan seluruh jajaran Pemerintah baik kesehatan maupun non-kesehatan dalam memberikan pelayanan publik termasuk pelayanan kesehatan terbaik bagi pemudik di sepanjang perjalanan; serta 3) Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan mencukupi, termasuk sopir yang sehat dan bertanggung-jawab.
Perjalanan mudik juga berisiko terjadinya keracunan makanan, infeksi berbagai penyakit menular, serta meningkatnya atau kambuhnya kejadian penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan asma. Selain itu, yang juga perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah tindak kejahatan.
2 Ribu Pos Kesehatan dan 1.500 RS Disiagakan Jelang Mudik Lebaran
Sebanyak 2.641 pos kesehatan dan 1.554 Rumah Sakit se-Sumatera Jawa Bali disiagakan menjelang mudik Lebaran tahun ini.
diperbarui 21 Jul 2014, 09:00 WIBDiterbitkan 21 Jul 2014, 09:00 WIB
Pos pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan NTB bertujuan memeriksa keadaan kesehatan dan kelayakan sopir dalam memberi kenyamanan pada penumpang. (Antara)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Alzheimer adalah: Memahami Penyakit Degeneratif Otak yang Kompleks
Sultan HB X Buka Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-20 di Kampoeng Ketandan Yogyakarta
Walkot Jakpus Diperiksa Kejati, Pj Gubernur Jakarta: Kita Dukung Proses Hukum
Ambeien adalah Kondisi Pembengkakan Pembuluh Darah di Anus: Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Anestesi adalah: Panduan Lengkap Tentang Teknik Pembiusan Medis
6 Perangkat Desa Terkait Pagar Laut Tangerang Diperiksa KKP
Jelajahi Ipoh, Wisata Murah Malaysia dari Alam Hingga Kuliner yang Menggoda
Apatis adalah: Memahami Sikap Ketidakpedulian dan Cara Mengatasinya
Wamenkeu Anggito Abimanyu Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ekonomi UGM
BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di Lampung Sepekan ke Depan
Artificial Intelligence adalah Teknologi yang Mengubah Masa Depa, Ketahui Tantangannya
Stok BBM SPBU Shell Mulai Pulih, Simak Lokasinya di Sini!