Jokowi Diharapkan Berani Aksesi FCTC

Presiden Republik Indonesia Terpilih Joko Widodo (Jokowi) diharapkan beran meritifikasi dan menandatangi FCTC

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 09 Okt 2014, 13:43 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2014, 13:43 WIB
Jokowi Bocorkan Isi Pertemuan Rahasia Dengan SBY
Presiden terpilih Joko Widodo membenarkan dirinya bertemu presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (30/9/2014) kemarin malam, Jakarta, Rabu (1/10/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia Terpilih Joko Widodo (Jokowi) diharapkan berani meritifikasi dan menandatangi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau yang masih terbengkalai. Bila ini dilakukannya, Jokowi sudah menunjukan bahwa ia merupakan sosok yang berpihak kepada masyarakat.

"Seandainya Jokowi diapa-apain oleh Koalisi Merah Putih (KMP), maka rakyat akan semakin bersatu untuk membelanya," kata Dr.H.M Asrorun Niam Sholeh, M. A di Kantor Pusat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2014).

Namun bila Jokowi menolak meratifikasi dan menandatangani FCTC, jangan kaget jika KMP bertindak semena-mena. "Bisa juga dibilang kualat. Maka itu, tindakan awal ini dapat menjadi obat bagi masyarakat untuk terus membelanya," kata Asrorun Niam.

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan bahwa Jokowi harus menjadi sosok yang Husnul Bidayah.

Artinya, jika SBY di penghujung masa jabatannya diberikan senjata untuk menaklukan amal kebajikan bagi masyarakat tapi tidak mampu dan tidak mau memanfaatkan momentum emas ini, seharusnya Jokowi menjadikan ini sebagai permulaan yang baik.

Menjelang masa kerja yang akan segera berakhir, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum juga meretifikasi dan menandatangani FCTC. Padahal, Indonesia menjadi salah satu penggagas kuat FCTC sejak 1998.

"Tapi, sampai detik ini belum melakukan apa-apa. Alhasil, Indonesia menjadi negara di Asia yang satu-satunya belum mendatangani dan meratifikasi FCTC," kata Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya