Kesulitan Biaya, Jurnal Kesehatan Ini Akhirnya Berhenti Publikasi

Sebuah jurnal kesehatan yang bisa diakses oleh siapapun akhirnya ditutup karena kesulitan biaya.

oleh Rio Apinino diperbarui 05 Nov 2014, 21:02 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2014, 21:02 WIB
Tenaga Kesehatan Kurang Jelang AFTA , Apa Langkah Pemerintah?
masalah distribusi kesehatan masih menjadi isu global.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah jurnal kesehatan dengan sistem akses terbuka, Open Medicine, akhirnya ditutup pada Senin (3/11/2014). Jurnal ini dibuat pada tahun 2006 oleh sejumlah editor yang sebelumnya bekerja di Canadian Medical Association Journal.

Seperti yang dilansir dari CBC News pada Rabu (5/11/2014), penutupan jurnal ini adalah karena masalah biaya. Dengan dana yang terbatas, sangat sulit untuk melanjutkan penerbitan jurnal.

Seluruh isi artikel dari jurnal ini tersedia secara gratis, tidak seperti jurnal lainnya dimana sebelum dapat mengakses, para pengguna biasanya harus melanggan dulu dengan biaya yang tidak sedikit.

Latar belakang pendirian jurnal ini sendiri adalah sebagai bentuk penolakan terhadap ketidakmerdekaan editorial dalam menentukan konten jurnal.

"Open Medicine hadir dari penolakan kita atas campur tangan terang-terangan terhadap kemerdekaan editorial dalam penerbitan biomedis," terang Claire Kendall, salah satu editor.

Artikel kesehatan yang pernah diterbitkan oleh Open Medicine nantinya akan diarsipkan pada website jurnal, PubMed Central dan MEDLINE. PubMed Central sendiri adalah gudang penyimpanan digital gratis yang dioperasikan oleh U.S. National Center for Biotechnology Information. Sedangkan MEDLINE adalah database yang kelola oleh U.S. National Library of Medicine.

Baca Lainnya:

10 Terobosan Kesehatan Tahun 2015

45 Tenaga Medis RSUD Bengkulu Dipecat

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya