KPAI : Ujian Nasional Tak Ramah bagi Anak

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berpendapat Ujian Nasional(UN) tidak ramah bagi anak

oleh Liputan6 diperbarui 21 Nov 2014, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2014, 11:00 WIB
Suasana Ujian Nasional SMPN 4 Jakarta
Siswi dari SMPN 4 Jakarta terlihat serius saat mengerjakan soal Ujian Nasional, Jakarta, Senin, (5/5/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berpendapat Ujian Nasional(UN) tidak ramah bagi anak karena memaksakan kemampuan anak terhadap sejumlah mata pelajaran.

"UN tidak ramah dan bentuk kekerasan negara karena memaksakan kecerdasan orang hanya lewat tiga mata pelajaran," kata Arist di Jakarta, ditulis Jumat (21/11/2014).

Menurut dia, Ujian Nasional sebaiknya dijadikan tolak ukur untuk melihat mutu pendidikan, bukan dijadikan sebagai penentu kelulusan.

"Menguji mutu pendidikan, grade berapa, bisa bersaing atau tidak," kata Arist.

Selain itu, ia melanjutkan, anak cenderung mengalami stres ketika menyiapkan diri untuk ujian nasional sehingga anak tidak bisa mengembangkan energinya.

Arist berpendapat kurikulum di Indonesia memang tidak ramah terhadap anak karena mengedepankan kecerdasan intelektual sehingga kecerdasan emosional dan spiritual dikesampingkan.

"Karena mengejar target Ujian Nasional. Persiapan UN membuat anak tidak nyaman," kata dia.

Menurut dia, kurikulum di Indonesia harus bersifat lebih parsitipatif dengan mengembangkan apa yang ada di pikiran anak dan guru bersifat sebagai fasilitator.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya